
Tower Bridge terlihat saat matahari terbenam di London, Inggris, pada 2 Agustus 2025. (Xinhua/Wang Muhan)
KIEV, 7 Desember (Xinhua) -- Inggris sedang mempertimbangkan langkah untuk mencairkan 8 miliar poundsterling (1 poundsterling = Rp22.200), atau sekitar 11 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.646) aset Rusia yang dibekukan sebagai bantuan dana untuk Ukraina, kantor berita Ukrinform yang dikelola pemerintah Ukraina melaporkan pada Jumat (5/12).
Menurut laporan itu, Inggris bekerja sama dengan Kanada dan beberapa negara lain, serta Uni Eropa (UE), dalam kesepakatan yang dapat mengeluarkan hingga 130 miliar dolar AS untuk Ukraina.
Dana ini dapat menutupi lebih dari dua pertiga kebutuhan keuangan Ukraina selama dua tahun ke depan, untuk pertahanan atau untuk rekonstruksi jika perdamaian tercapai, kata laporan itu.
Sementara itu, kantor berita Interfax-Ukraine melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) telah mendesak negara-negara Eropa untuk tidak mendukung alokasi "pinjaman reparasi" ke Ukraina menggunakan aset Rusia.
Para pejabat AS dilaporkan berpendapat bahwa aset Rusia yang dibekukan "diperlukan untuk memastikan perjanjian damai antara Kiev dan Moskow dan tidak boleh digunakan untuk melanjutkan perang," kata laporan itu.
Sebelumnya pada pekan ini, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengusulkan penggunaan 90 miliar euro (1 euro = Rp19.418), sekitar 105 miliar dolar AS aset Rusia yang dibekukan untuk mendukung Ukraina.
Namun, Belgia menolak rencana tersebut, dengan alasan risiko finansial dan hukum. Lembaga penyimpanan sekuritas yang berbasis di Brussel, Euroclear, menyimpan sebagian besar aset Rusia yang diimobilisasi.
Para pemimpin UE diperkirakan akan memberikan suara mengenai rencana "pinjaman reparasi" ini pada 18-19 Desember. Selesai
Advertisement
