Etnis Oroqen menjalani Ritual Oroqen Ice Ke-3, Hulunbuir - Image from China Daily
Hohhot, Bolong.id - Sebuah kamus tentang bahasa lisan kelompok etnis Oroqen telah diterbitkan di Tiongkok sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan bahasa yang terancam punah, demikian diumumkan Kamis (23/7/20).
Pelafalan ungkapan umum bahasa tersebut dijelaskan oleh alfabet fonetik internasional diikuti dengan catatan penjelasan dalam kamus, yang diterbitkan oleh Ethnic Publishing House yang berbasis di Beijing.
"Kompilasi kamus adalah upaya baru untuk melestarikan bahasa etnis yang terancam punah," Alihui, kepala kompiler kamus, mengatakan pada konferensi pers yang diadakan pada Kamis (23/7/20) di Hohhot, ibukota Daerah Otonomi Mongolia Dalam Tiongkok Utara.
Sebuah aplikasi pembelajaran daring bahasa Oroqen juga telah dikembangkan oleh Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, menandai pelestarian bahasa etnis yang terancam punah memasuki era sistematis dan digital.
Sebagai salah satu kelompok etnis terkecil di Tiongkok, kelompok etnis Oroqen memiliki populasi kurang dari 10.000 yang sebagian besar tinggal di bagian timur laut negara itu. Dikenal karena budaya berburu mereka, orang-orang Oroqen telah mewariskan bahasa dan budaya mereka secara lisan, karena mereka tidak memiliki bahasa tertulis.
Untuk melindungi bahasa dari kepunahan, pihak berwenang di kota Hulun Buir, tempat tinggal utama orang-orang Oroqen di Mongolia Dalam, mulai mengatur kompilasi kamus pada 2017.
Kamus pengucapan Ewenki dan Daur, dua kelompok etnis kecil lainnya tanpa bahasa tertulis, juga akan diterbitkan. (*)
