Lama Baca 3 Menit

Dokter Liu Zhengyin: Kehormatan Dimiliki 1,4 Miliar Orang Tiongkok, Bersatu Lawan Covid-19

09 September 2020, 12:12 WIB

Dokter Liu Zhengyin: Kehormatan Dimiliki 1,4 Miliar Orang Tiongkok, Bersatu Lawan Covid-19-Image-1

Liu Zhengyin (kanan) bersama Li Taisheng (kiri) (14/2/20) - Image from CJN

Beijing, Bolong.id - "Kehormatan milik 1,4 miliar orang Tiongkok yang telah bersatu dan bekerja dengan satu hati untuk melawan pandemi COVID-19," ujar Liu Zhengyin (刘正印) pada upacara yang diadakan Selasa pagi (8/9/20) untuk menghormati role model dalam perang Tiongkok melawan pandemi COVID-19.

Liu Zhengyin (刘正印) adalah dokter senior di Departemen Infeksi Peking Union Medical College Hospital (PUMCH), yang dianugerahi kehormatan sebagai individu yang luar biasa selama upacara. Sebagai perwakilan dari penerima penghargaan, ia menyampaikan pidato pada upacara tersebut.

Sebagai kepala pekerja medis angkatan pertama PUMCH yang sigap untuk penyelamatan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Liu berangkat dari Beijing pada hari kedua setelah Festival Musim Semi.

"Menghadapi virus yang tidak diketahui dan menyelamatkan pasien berarti berperang melawan kematian," kata Liu. Ia mengatakan bahwa tidak ada keraguan atau ketakutan, dan satu-satunya yang ia khawatirkan adalah pasien yang tidak dapat menerima perawatan tepat waktu karena keterbatasan kapasitas.

Liu dan rekan-rekannya langsung bekerja setelah tiba di Wuhan. Mereka mulai merancang dan memindahkan bangsal di Rumah Sakit Tongji Cabang Zhongfa Xincheng di Wuhan, untuk memperluas kapasitasnya dalam menerima pasien.

"Kami menyelesaikan pemindahan bangsal biasa dan bangsal ICU dalam waktu 48 jam, dan ICU menerima 18 pasien yang sakit parah 12 jam setelah diluncurkan," kata Liu.

Liu berkata bahwa sebagai pemimpin tim, ia biasa berperang melawan epidemi SARS. Saat merawat pasien, ia juga berusaha sebaik mungkin mendukung dan menghibur para pemuda di timnya, sehingga memastikan mereka secara psikologis siap untuk pekerjaan tersebut.

Dokter menyebutkan perawatan yang diberikan timnya untuk pasien bermarga Chen. Setelah mendapat perawatan, Chen akhirnya selamat dan keluar dari ICU. Setelah sembuh, ia menyumbangkan plasma, berharap dapat membantu mereka yang membutuhkan.

"Dalam perang melawan COVID-19, para pekerja medis dan juga pasien, semuanya adalah pejuang. Mereka adalah orang-orang yang pemberani dan baik hati," kata Liu. (*)