Lama Baca 3 Menit

Pembangunan Rel KA Baru di Xinjiang China Bisa Selesai Lebih Awal

28 September 2020, 10:23 WIB

Pembangunan Rel KA Baru di Xinjiang China Bisa Selesai Lebih Awal-Image-1

Lokasi konstruksi rel KA Hotan-Ruoqiang (25/9/20) - Image from GT

Qinghai, Bolong.id - Kereta api baru yang menghubungkan prefektur Hotan dan daerah Ruoqiang di Daerah Otonomi Xinjiang Uighur TIongkok Barat Laut diharapkan akan dioperasikan pada Juni 2022 atau mungkin lebih cepat, seorang manajer proyek mengatakan kepada Global Times.

Dengan kecepatan yang dirancang 120 kilometer per jam, jalur kereta yang sepenuhnya selesai diharapkan dapat memangkas waktu perjalanan antara prefektur Hotan di Xinjiang dan Xining, Ibu Kota Provinsi Qinghai, Tiongkok Barat Laut, dari tiga hari menjadi hanya satu hari, kata seorang manajer proyek bermarga Ma. Proyek ini akan membawa layanan kereta api ke lima kabupaten di Xinjiang Selatan, dan mengintegrasikan Xinjiang Selatan ke dalam jaringan rel kereta api yang luas di sepanjang rute Belt and Road.

Pembangunan rel kereta sepanjang 825 kilometer melintasi tepi selatan Gurun Taklamakan, yang dikenal sebagai gurun pasir bergeser terbesar kedua di dunia. Pekerjaan peletakan rel di bagian 400 kilometer dari rel kereta api berjalan melalui padang pasir, kata seorang direktur bermarga Hu di departemen manajemen teknik proyek tersebut kepada Global Times.

"Badai pasir di Gurun Taklamakan berpotensi menjadi hambatan dalam pekerjaan pembuatan rel, tapi kami telah sepenuhnya menguasai teknologi untuk konstruksi rel kereta api gurun," ujar Hu.

Sabuk hijau selebar 150 meter sedang dibangun dengan biaya CNY 1,4 miliar (USD 205 juta atau Rp3 triliun) di sepanjang 500 kilometer jalur rel, menurut Ma.

"Kami telah menyelesaikan 90 persen pembangunan landasan jalan dan menyelesaikan peletakan rel sepanjang 170 kilometer," kata Ma.

Jalur rel akan terhubung ke rel kereta Golmud-Korla yang menghubungkan kota Korla di Xinjiang dan Golmud di Qinghai, dan berfungsi sebagai komponen penting dari jalur perdagangan lintas batas yang menghubungkan Tiongkok dengan negara-negara di Asia Selatan dan Barat. (*)