Lama Baca 3 Menit

Banjir Tiongkok, 433 Sungai Meluap, 141 Tewas dan Hilang

13 July 2020, 16:25 WIB

Banjir Tiongkok, 433 Sungai Meluap, 141 Tewas dan Hilang-Image-1

Sebuah Paviliun di Wuhan Hampir Terendam Seluruhnya - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami


Beijing, Bolong.id - Sebanyak 433 sungai di seluruh Tiongkok meluap sejak Juni 2020, dengan 141 orang tewas atau dinyatakan hilang, ketika hujan lebat menyebabkan banjir parah di tengah dan hilir Sungai Yangtze. 

Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok (水利部) merilis data pada konferensi pers hari Senin pagi (13/7/2020), menambahkan bahwa 109 sungai telah melampaui tingkat keamanan batas air, dan 33 sungai telah mencatat rekor level air tertinggi dalam sejarah.

Melansir Global Times, menghadapi situasi yang suram ini, kementerian pada hari Minggu (12/7/2020) meningkatkan respons pertahanan bencana banjir ke level Ⅱ dari yang sebelumnya level Ⅲ. Kantor pengendalian banjir nasional dan bantuan bencana kekeringan juga meningkatkan tingkat tanggap darurat menjadi level Ⅱ.

Air di 10 stasiun hidrologi di sepanjang Sungai Yangtze telah melampaui batas peringatan, dan di Danau Taihu, yang melintasi provinsi Jiangsu dan Zhejiang di Tiongkok Timur, melampaui tingkat peringatan selama 15 hari berturut-turut pada hari Minggu. Selan itu, Danau Poyang dan Danau Dongting juga telah melampaui batas aman level air, China Central Television (CCTV) melaporkan.

Jiangxi, di Tiongkok Timur menjadi daerah dengan situasi bencana banjir terparah di Tiongkok. Stasiun hidrologi di Danau Poyang, badan air utama di Jiangxi dan danau air tawar terbesar di Tiongkok, semuanya telah melampaui tingkat peringatan aman, dan setidaknya empat stasiun hidrologi telah melampaui rekor tingkat banjir pada tahun 1998.

Ye Jianchun (叶建春), wakil menteri di Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok (水利部), mengatakan pada konferensi pers bahwa selain danau di daerah aliran Sungai Yangtze yang disebutkan di atas, sungai dan danau besar lainnya dalam kondisi stabil. Namun, diramalkan bahwa awan hujan nantinya akan dibawa angin ke utara, sehingga sungai-sungai di utara mungkin akan mengalami banjir regional yang lebih besar di masa depan.

Sementara itu, Kementerian Manajemen Darurat (应急管理部) mengungkapkan pada hari Senin bahwa total 37,89 juta orang di 27 wilayah tingkat provinsi telah terkena dampak dari bencana banjir ini, sementara 141 orang tewas atau hilang dan 28.000 rumah ambruk, sebanyak 2,246 juta evakuasi darurat telah dilakukan. (*)