Lama Baca 2 Menit

Polisi Hong Kong Tangkap 7 Orang yang Terlibat dalam Insiden Penikaman Petugas

10 July 2020, 17:45 WIB

Polisi Hong Kong Tangkap 7 Orang yang Terlibat dalam Insiden Penikaman Petugas-Image-1

Polisi Menangkap 7 Orang Lainnya dalam Insiden Penikaman - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Hong Kong, Bolong.id - Polisi Hong Kong pada hari Jumat (10/7/2020) mengatakan, bahwa mereka menangkap tujuh orang karena terlibat dalam insiden penikaman seorang perwira polisi di tengah protes terhadap Undang-Undang Keamanan Nasional baru pada 1 Juli lalu.

Pihak berwenang menangkap lima pria dan dua wanita berusia antara 24-71 tahun karena dicurigai melakukan pelanggaran termasuk membantu tersangka membeli tiket pesawat dan mengatur transportasi ke bandara, kata pihak kepolisian pada konferensi pers. "Kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa lebih banyak orang akan ditangkap setelah ini," uang Yau Kin-hung, seorang perwira polisi senior, melansir dari Reuters.

Pada 2 Juli, polisi menangkap seorang pria berusia 24 tahun di bandara dengan dugaan menikam dan melukai seorang perwira saat demonstrasi hanya beberapa jam setelah undang-undang baru tersebut diberlakukan.

Undang-undang tersebut menghukum kejahatan yang berkaitan dengan pemisahan diri, subversif, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing, yang mana hukuman seumur hidup dapat diberlakukan bagi para pelanggar undang-undang.

Menyusul insiden itu, polisi Hong Kong telah mengunggah gambar di akun twitter resmi mereka yang memperlihatkan seorang petugas dengan lengan berdarah mengatakan dia ditikam oleh "seorang perusuh yang memegang benda tajam".

Di sisi lain, parlemen Tiongkok mengadopsi undang-undang keamanan dalam menanggapi protes tahun lalu yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa Beijing akan mencekik kebebasan kota dan mengancam independensi peradilannya di bawah prinsip "satu negara, dua sistem" yang disepakati ketika Hong Kong diserahkan kembali ke Tiongkok. Sementara itu, Beijing membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa undang-undang tersebut penting untuk mempertahankan keamanan nasional dan stabilitas kota. (*)