Lama Baca 2 Menit

AS Jual Drone Militer ke Taiwan, Bikin Tiongkok Geram

08 August 2020, 16:15 WIB

AS Jual Drone Militer ke Taiwan, Bikin Tiongkok Geram-Image-1

AS Jual Drone Militer SeaGuardian ke Taiwan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Tiongkok pada hari Jumat (7/8/2020) mengkritik tajam rencana Amerika Serikat (AS) menjual drone militer ke Taiwan, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut secara serius akan merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan Tiongkok.

AS saat ini sedang mempertimbangkan untuk menjual setidaknya empat drone pengintai SeaGuardian yang memiliki jangkauan 6.000 mil laut (9.600 kilometer) ke Taiwan. Drone tersebut memiliki jangkauan yang jauh lebih tinggi daripada drone buatan Taiwan sendiri yang hanya dapat menjangkau 160 mil (257 kilometer) dalam sekali penerbangan.

Kesepakatan senilai USD600 juta (sekitar Rp8,8 triliun) tersebut masih membutuhkan persetujuan dari Kongres AS, tetapi Departemen Luar Negeri AS telah "diam-diam mengizinkan penjualan kendaraan udara nirawak" tersebut, dilansir dari laman Reuters. Jika diselesaikan, kesepakatan ini akan menjadi penjualan pertama drone canggih AS ke Taiwan.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Jumat (7/8/2020) mengkritik keras rencana tersebut, menyebutkan bahwa langkah tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip satu-Tiongkok dan pernyataan bersama Tiongkok-AS tentang penjualan senjata ke Taiwan yang ditandatangani pada 17 Agustus 1982, di mana menetapkan bahwa Washington harus secara bertahap mengurangi penjualan senjata ke pulau tersebut.

"Langkah ini telah sangat merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan Tiongkok, dan telah sangat melanggar norma dasar hubungan internasional," ungkap Wang Wenbin (汪文斌), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dilansir dari Global Times

Wang menambahkan bahwa hal seputar Taiwan berkaitan dengan kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok dan mendesak AS untuk menghentikan penjualan senjata dan hubungan militer dengan Taiwan guna menghindari kerusakan serius pada hubungan dan stabilitas Tiongkok-AS di seluruh Selat Taiwan. (*)