JUDUL: Armada Truk Tambang Otonomos Terbesar di Dunia Dioperasikan di China Utara
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 3 Juni 2025
DURASI: 00:01:02
LOKASI: HOHHOT, China
KATEGORI: TEKNOLOGI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan truk-truk tambang listrik otonomos
STORYLINE:
Sebuah armada yang terdiri dari 100 truk tambang listrik otonomos mulai dioperasikan di sebuah tambang terbuka di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, menandai penerapan kendaraan jenis ini dalam skala terbesar di dunia.
Ditenagai oleh jaringan 5G-Advanced (5G-A), armada truk Huaneng Ruichi yang diluncurkan di tambang Yimin ini merupakan langkah terbaru China dalam mengubah penambangan batu bara menjadi industri yang cerdas dan ramah lingkungan.
China Huaneng Group Co., Ltd. (China Huaneng), yang mengoperasikan tambang tersebut, menyatakan bahwa kendaraan ini merupakan yang terdepan di industrinya dengan kecepatan operasional maksimum mencapai 50 kilometer per jam, mampu mengangkut beban 90 ton per truk, serta mampu beroperasi secara terus-menerus dalam suhu ekstrem hingga minus 40 derajat Celsius.
Di tambang batu bara yang terletak di Kota Hulun Buir itu, 100 truk yang dikembangkan bersama oleh China Huaneng, Huawei, Xuzhou Construction Machinery Group Co., Ltd. (XCMG), dan sejumlah institut, beroperasi tanpa henti sepanjang waktu.
Liu Qiang, wakil direktur di kantor konstruksi tambang cerdas di lokasi tersebut, mengatakan bahwa truk-truk tambang yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik ini diharapkan dapat membuat kegiatan penambangan menjadi lebih aman, ramah lingkungan, dan efisien di musim dingin saat suhu setempat bisa turun hingga di bawah minus 40 derajat Celsius.
Dalam kondisi cuaca dingin ekstrem, embun beku pada kaca kabin truk tambang sering menjadi hambatan dalam pengoperasian di musim dingin. Dengan dukungan teknologi deteksi dan pengukuran cahaya (Light Detection and Ranging/LIDAR), radar gelombang milimeter, kamera, dan algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), truk-truk tambang otonomos ini dapat secara stabil mengenali lingkungan sekitar meskipun dalam kondisi pencahayaan rendah dan visibilitas terbatas, seperti saat bersalju, badai pasir, maupun di malam hari, ujar Liu.
Selain itu, setiap truk tambang dilengkapi dengan baterai litium besi fosfat (lithium iron phosphate) berkapasitas 564 kWh. Menariknya, satu kali penggantian baterai hanya memerlukan waktu kurang dari enam menit.
Shu Yingqiu, manajer tambang itu, mengatakan bahwa penggantian kendaraan berbahan bakar fosil dengan armada listrik ini dapat membantu mengurangi konsumsi solar sebanyak 15.000 ton dan emisi karbon dioksida sebesar 48.000 ton per tahun, yang setara dengan penanaman 2,6 juta pohon cemara.
China Huaneng berencana secara bertahap memperbanyak jumlah truk tambang otonomos di tambang Yimin menjadi 300 hingga 500 unit, serta mereplikasi proyek ini di kawasan pertambangan lain, seperti di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut.
Tambang batu bara Yimin, yang mencakup area seluas 42,36 km persegi, telah diverifikasi memiliki cadangan sekitar 1,86 miliar ton batu bara, sementara China Huaneng memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 35 juta ton di lokasi tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Hohhot, China.
(XHTV)
Advertisement
