NEW YORK CITY, 17 Desember (Xinhua) -- Amerika Serikat (AS) menangguhkan implementasi perjanjian kerja sama teknologi dengan Inggris yang ditandatangani pada September lalu, ungkap sejumlah laporan pada Selasa (16/12).
Pihak AS semakin frustrasi dengan pendekatan Inggris terhadap regulasi digital, standar pangan, dan aturan mengenai barang industri, lapor Financial Times dan Reuters.
"Sesuai dengan Bagian III dari Perjanjian Kemakmuran Teknologi AS-Inggris, kami berharap dapat melanjutkan kerja sama dengan Inggris asalkan Inggris mencapai kemajuan signifikan dalam implementasi komitmennya di bawah Perjanjian Kemakmuran Ekonomi," kata Michael Kratsios, kepala Kantor Kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung Putih, dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada Selasa.
Pada Mei lalu, AS dan Inggris menandatangani perjanjian kemakmuran ekonomi, yang menandai perjanjian perdagangan pertama yang dicapai oleh pemerintahan Donald Trump setelah pengumuman tarif besar-besaran pada awal April 2025.
Namun, pejabat Inggris juga mengonfirmasi bahwa AS telah menunda implementasi kesepakatan teknologi tersebut, lapor Reuters pada Selasa.
Meskipun demikian, seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa kedua belah pihak tetap terlibat dalam pembicaraan yang aktif.
"Kami menantikan kelanjutan kolaborasi yang produktif di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), kuantum, nuklir, dan bidang teknologi penting lainnya dalam kerangka kesepakatan ini," kata Kratsios.
Inggris dan AS menyepakati perjanjian teknologi senilai miliaran dolar AS saat kunjungan kenegaraan Presiden AS Donald Trump ke Inggris pada September lalu. Kesepakatan teknologi yang tidak mengikat ini bertujuan untuk mempercepat penelitian AI dalam pengembangan obat-obatan baru, pengobatan yang lebih cepat, dan perawatan kanker yang lebih baik, sekaligus mendukung proyek-proyek nuklir sipil. Selesai
Advertisement
