Lama Baca 3 Menit

China akan Berlakukan Bea Pelabuhan Khusus bagi Kapal AS

10 October 2025, 21:30 WIB

China akan Berlakukan Bea Pelabuhan Khusus bagi Kapal AS-Image-1

Foto yang diabadikan menggunakan drone pada 16 September 2025 ini menunjukkan sebuah kapal kargo sedang bertolak meninggalkan Pelabuhan Qinzhou di Kota Qinzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhang Ailin)

   BEIJING, 10 Oktober (Xinhua) -- Kementerian Transportasi China pada Jumat (10/10) mengumumkan bahwa negara itu akan memberlakukan bea pelabuhan khusus bagi kapal yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan, organisasi, dan individu asal Amerika Serikat (AS) mulai 14 Oktober.

   Pengumuman ini disampaikan sebagai respons atas keputusan AS yang akan memberlakukan bea pelabuhan tambahan bagi kapal-kapal China usai penyelidikan Pasal 301, yang diberlakukan mulai Selasa (14/10) mendatang, menurut Kementerian Transportasi China.

   Kapal-kapal yang dikenai bea pelabuhan khusus juga mencakup kapal yang dimiliki atau dioperasikan oleh entitas-entitas tempat perusahaan, organisasi, dan individu asal AS memiliki saham kepemilikan langsung atau tidak langsung sebesar 25 persen atau lebih, serta seluruh kapal berbendera AS dan kapal buatan AS, urai kementerian tersebut.

   Kementerian Transportasi China menjabarkan kenaikan bertahap terkait bea pelabuhan khusus bagi kapal AS yang memenuhi syarat saat bersandar di pelabuhan-pelabuhan China. Pada awalnya, bea yang dikenakan sebesar 400 yuan (1 yuan = Rp2.319) per ton bersih mulai 14 Oktober, kemudian akan meningkat setiap tahunnya pada 17 April selama tiga tahun berikutnya.

   "Ini merupakan langkah yang dibenarkan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan maritim China," kata kementerian tersebut, seraya menyatakan bahwa tindakan AS telah secara serius melanggar prinsip perdagangan internasional yang relevan maupun perjanjian transportasi maritim China-AS, serta menyebabkan gangguan serius terhadap perdagangan maritim kedua negara.

   China menyerukan kepada AS agar segera memperbaiki kesalahannya dan menghentikan penindasan yang tak beralasan terhadap industri maritim China, imbuh kementerian tersebut.  Selesai