JUDUL: Konflik Israel-Hamas tinggalkan luka mendalam bagi korban amputasi asal Palestina
SHOOTING TIME: 13 Januari 2024
DATELINE: 14 Januari 2024
DURASI: 00:02:13
LOKASI: Gaza/Yerusalem
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Gaza
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): Ayman Ahmed, Tenaga paramedis di Gaza
3. STANDUP 2 (Bahasa Inggris): ZHANG TIANLANG, Koresponden Xinhua di Yerusalem
STORYLINE:
Sedikitnya 20 warga Palestina tewas setelah serangan Israel menghantam sebuah rumah di Gaza City pada Sabtu (13/1) pagi waktu setempat, demikian dipaparkan laporan Palestine TV.
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 23.843 orang, menurut pembaruan informasi dari Kementerian Kesehatan di Gaza pada Sabtu pekan lalu.
Seorang tenaga paramedis bernama Ayman Ahmed telah membantu para korban luka di Gaza dalam konfrontasi sejak 2004. Dalam babak konflik terbaru saat ini, salah satu kakinya terpaksa diamputasi saat berusaha menolong para korban luka.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): Ayman Ahmed, Paramedis di Gaza
"Ketika saya sedang melakukan pekerjaan saya pada 7 November, kami menerima sinyal yang memberitahukan bahwa akan ada pengeboman di salah satu daerah di Deir al-Balah, jadi kami pergi ke sana untuk melakukan tugas kami. Pengeboman tersebut menyebabkan kaki saya terluka. Kemudian, beberapa orang melarikan saya ke Rumah Sakit Al-Aqsa. Saya terkejut ketika dokter mengatakan kaki saya harus diamputasi.
Saya bersikeras agar mendapatkan perawatan di luar Gaza, karena kondisi saya sangat parah. Saya tidak bisa menggerakkan kaki saya karena peradangan di dalamnya, dan saya takut kaki saya yang lainnya juga harus diamputasi akibat peradangan yang sama dan infeksi pada saraf-saraf di dalamnya."
STANDUP 2 (Bahasa Inggris): ZHANG TIANLANG, Koresponden Xinhua di Yerusalem
"Hari Minggu ini menandai hari keseratus dari babak terbaru konflik antara Israel dan Hamas. Pada Sabtu malam, ribuan pengunjuk rasa Israel berkumpul di Lapangan Habima di pusat kota Tel Aviv, menyerukan pemerintah dan tentara untuk melakukan segala cara untuk membawa pulang para sandera. Saat ini masih ada lebih dari 130 sandera yang ditahan oleh Hamas dan militan lainnya di Jalur Gaza.
Masih pada Sabtu malam yang sama, kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) Halevi merilis pernyataan, yang mengatakan bahwa tentara Israel akan terus bertempur dan meningkatkan tekanan militernya terhadap Hamas. Dia juga menyebutkan bahwa langkah ini merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan semua sandera yang ditahan."
Sejak Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober, sekitar 1.200 orang di Israel, termasuk 790 warga sipil, tewas dalam serangan awal ketika ratusan pejuang Hamas dan warga Gaza menyerbu permukiman-permukiman di wilayah selatan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Gaza/Yerusalem.
(XHTV)
Advertisement
