Lama Baca 4 Menit

Mencicipi aneka jajanan tradisional di Rua do Cunha di Makau, China

11 December 2024, 11:14 WIB

JUDUL: Mencicipi aneka jajanan tradisional di Rua do Cunha di Makau, China

SHOOTING TIME: 8 Desember 2024

DATELINE: 10 Desember 2024

DURASI: 00:02:46

LOKASI: MAKAU, China

KATEGORI: MASYARAKAT


SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan Rua do Cunha

2. STANDUP 1 (Bahasa Inggris): GUO YUQI, Koresponden Xinhua

3. Berbagai cuplikan toko roti Fong Kei Bakery

4. STANDUP 2 (Bahasa Inggris): GUO YUQI, Koresponden Xinhua

5. Berbagai cuplikan proses pembuatan biskuit di toko roti Fong Kei Bakery

6. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): KOU CHI LON, Pemilik toko roti Fong Kei Bakery

7. STANDUP 3 (Bahasa Inggris): GUO YUQI, Koresponden Xinhua

8. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): AVENTINO LAM, Pemilik kedai kopi Vong Kei Cafe

9. SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): XIE SHANSHAN, Pengunjung

10. SOUNDBITE 4 (Bahasa Inggris): AURIANE LE CORRE, Pengunjung


STORYLINE:

STANDUP 1 (Bahasa Inggris): GUO YUQI, Koresponden Xinhua

"Selamat datang di Rua do Cunha. Itu merupakan nama dalam bahasa Portugis yang berarti Jalan Cunha. Ini jalur pejalan kaki yang sempit namun ramai di jantung Desa Taipa."

STANDUP 2 (Bahasa Inggris): GUO YUQI, Koresponden Xinhua

"Perhentian pertama kita adalah toko roti Fong Kei Bakery, yang sudah ada selama lebih dari satu abad. Jika Anda datang kemari, Anda bisa membeli biskuit almon, pastri lapis abalone, pastri lapis daging, dan biskuit ayamnya yang sangat terkenal. Hari ini, saya akan mengunjungi pabrik mereka dan menunjukkan kepada Anda bagaimana mereka membuat biskuit.

SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): KOU CHI LON, Pemilik toko roti Fong Kei Bakery

"Putra saya adalah generasi keempat sejak (generasi) kakek saya, dan sejak dulu toko kami ada di jalan ini.

Nama 'Fong Kei Bakery' diambil dari nama kakek saya, Kou Fong.

Dahulu, tidak ada banyak orang, namun setelah kembalinya Makau ke pangkuan China, pemerintah terus mempromosikan pariwisata lokal, sehingga banyak turis asing dari Asia Tenggara, Eropa, dan benua Amerika datang ke Makau.

Ini adalah pastri lapis daging kami. Dulu awalnya terbuat dari dadih kacang merah yang difermentasi, tetapi telah dimodifikasi agar tidak terlalu berminyak."

STANDUP 3 (Bahasa Inggris): GUO YUQI, Koresponden Xinhua

"Sekarang saya berada di Vong Kei Cafe, yang terkenal dengan kopi poci tanah liat khasnya. Saya baru saja mencobanya. Rasanya sangat lembut dan memiliki kedalaman rasa. Sempurna."

SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): AVENTINO LAM, Pemilik kedai kopi Vong Kei Cafe

"Seluruh tim kami ingin menciptakan nuansa Makau tempo dulu karena sekarang kota ini telah menjadi daerah wisata, dan kami ingin para turis yang datang ke Makau tahu seperti apa Makau pada zaman dahulu. Bahkan makanan dan segala sesuatu yang kami sajikan, semuanya memiliki cita rasa asli, seperti teh susu atau kopi kami.

Sebelum Makau kembali ke pangkuan China, kami hanya menjual sekitar 100 botol per hari, tetapi sekarang kami menjual lebih dari 1.000 botol. Jadi ada perbedaan yang signifikan."

SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): XIE SHANSHAN, Pengunjung

"Saya sangat menyukai roti bakar selai kacangnya. Saya selalu memesannya setiap kali berkunjung ke sini. Saya juga suka menu-menu karinya, seperti mi brisket kari dan camilan daging sapi kari."

SOUNDBITE 4 (Bahasa Inggris): AURIANE LE CORRE, Pengunjung

"Tempat ini sangat indah, jalanannya, bangunannya, dan kali ini saya hanya mencoba kue tar telurnya dan rasanya sangat enak. Menyenangkan sekali."


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Makau, China.

(XHTV)