Lama Baca 3 Menit

Menengok Upaya Pelestarian Ekologi di Xizang, China

04 December 2025, 17:32 WIB

JUDUL: Menengok Upaya Pelestarian Ekologi di Xizang, China

SHOOTING TIME: Dokumentasi

DATELINE: 4 Desember 2025

DURASI: 00:01:40

LOKASI: LHASA, China

KATEGORI: LINGKUNGAN


SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan Prefektur Ngari

2. Berbagai cuplikan warga setempat menanam pohon

3. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): NYIMA PHUNTSOG, Pejabat biro kehutanan dan padang rumput Prefektur Ngari

4. Berbagai cuplikan area Danau Pangong Tso

5. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): LOSANG CHOSPHEL, Direktur biro sumber daya alam, kehutanan, dan padang rumput di wilayah Rutog


STORYLINE:

Akibat defisiensi presipitasi yang sangat ekstrem, bagian barat dari Daerah Otonom Xizang, China barat daya, dipenuhi vegetasi yang jarang dan kering. Kondisi ekstrem ini menghambat pembangunan regional dan menimbulkan tantangan besar bagi mata pencaharian serta kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Namun kini, beberapa perubahan mulai terjadi.

Pada 2024, proyek aforestasi gunung utara Shiquanhe diluncurkan di Prefektur Ngari. Proyek ini bertujuan untuk menyelesaikan aforestasi dan penghijauan lahan seluas sekitar 15.840 hektare dalam waktu lima tahun.

SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): NYIMA PHUNTSOG, Pejabat biro kehutanan dan padang rumput Prefektur Ngari

"Pemeliharaan pohon sangatlah penting. Kami pada umumnya mengikuti prinsip '30 persen usaha dalam penanaman, 70 persen dalam pemeliharaan'. Bibit yang digunakan sebagian besar merupakan spesies pohon lokal. Setiap bibit harus disiram setidaknya sekali sehari, terutama setelah penanaman saat akarnya belum sepenuhnya kuat. Mengingat curah hujan di sini sangat rendah, staf pemeliharaan kami menggunakan selang air untuk menyiram setiap pohon satu per satu, memastikan air mencapai sistem akarnya agar efektif. Pendekatan ini berperan besar dalam pencegahan angin, fiksasi pasir, dan regulasi iklim di area ini."

Di area yang relatif lembap di sekitar Danau Pangong Tso, para pelindung satwa liar berpatroli tanpa lelah untuk menjaga oasis di daerah dataran tinggi ini.

Danau Pangong Tso berfungsi sebagai tempat berkembang biak dan persinggahan migrasi penting bagi berbagai burung air, seperti bangau leher hitam dan angsa kepala blorok (bar-headed geese), serta menjadi habitat bagi hewan seperti antelop Tibet dan keledai liar Tibet.

SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): LOSANG CHOSPHEL, Direktur biro sumber daya alam, kehutanan, dan padang rumput di wilayah Rutog

"Para pelindung satwa liar berpatroli sekitar tiga kali sebulan, menempuh jarak sekitar 40 hingga 50 kilometer setiap perjalanan. Tugas utama mereka meliputi memantau jumlah populasi satwa liar dan memeriksa tanda-tanda penyakit. Selain itu, mereka membersihkan sampah yang ditemukan selama patroli. Saat ini, hampir tidak ada kasus cedera atau luka pada satwa liar yang disebabkan oleh manusia."


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lhasa, China.

(XHTV)