Lama Baca 3 Menit

Pakar: Melaka Bidik Hubungan Kuat dengan China dalam Pelestarian Warisan Budaya dan Pengembangan Kota Cerdas

04 December 2025, 18:17 WIB

JUDUL: Pakar: Melaka Bidik Hubungan Kuat dengan China dalam Pelestarian Warisan Budaya dan Pengembangan Kota Cerdas

SHOOTING TIME: 26 November 2025

DATELINE: 4 Desember 2025

DURASI: 00:01:10

LOKASI: Kuala Lumpur

KATEGORI: MASYARAKAT


SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan pemandangan di China dan Malaysia

2. SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): GAN TIAN LOO, Ketua Komite Kerja Jonker Walk di Melaka, Malaysia


STORYLINE:

Seorang pakar Malaysia mengatakan kepada Xinhua bahwa upaya pelestarian warisan budaya di Nanjing menawarkan banyak pelajaran berharga bagi Kota Melaka.

Gan Tian Loo, ketua Komite Kerja Jonker Walk (Jonker Walk Working Committee) di Melaka, menghadiri Dialog Wali Kota Global (Global Mayors Dialogue) di Nanjing selama kunjungannya ke China baru-baru ini. Dalam acara tersebut, dia berbagi pandangan mengenai tata kelola perkotaan dengan para perwakilan dari berbagai negara dan membahas pembangunan kota yang berorientasi masa depan.

SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): GAN TIAN LOO, Ketua Komite Kerja Jonker Walk di Melaka, Malaysia

"Saya mengunjungi tembok kota kuno di Nanjing kali ini. Melihat warga setempat dan wisatawan berjalan di atasnya dan merasakan suasana sejarah menunjukkan keberhasilan Nanjing dalam melindungi warisan budaya.

Sebagai kota Warisan Dunia UNESCO, saya percaya Melaka memiliki potensi besar untuk bekerja sama dengan Nanjing dalam pelestarian warisan budaya.

Di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), kita juga dapat melakukan lebih banyak pertukaran praktis di berbagai bidang seperti budaya dan pariwisata, perdagangan, serta kerja sama pemuda dan pendidikan. Dengan hubungan persahabatan yang telah terjalin, tidak diragukan lagi ada potensi signifikan untuk kolaborasi lebih lanjut dan pertumbuhan di masa depan.

Banyak kota besar di China bergerak maju dengan cepat menuju pembangunan cerdas, sementara banyak negara lainnya belum mampu mencapainya.

Perkembangan keseluruhan kota-kota tersebut, termasuk penggunaan teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sebenarnya dapat menjadi model dan referensi penting bagi Malaysia."


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur.

(XHTV)