Xinhua - Palestina pada Senin (19/6) mengecam aksi pembunuhan lima warga mereka oleh tentara Israel, yang juga melukai puluhan lainnya dalam serangan di Kota Jenin di Tepi Barat sebelah utara dan kamp pengungsi Palestina.
Juru bicara (jubir) kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa aksi pembunuhan terhadap warga Palestina oleh Israel yang sedang berlangsung merupakan "upaya untuk meledakkan wilayah itu dan menyeretnya ke dalam medan kekerasan."
Pada Senin itu, Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan pers mengatakan bahwa tentara Israel telah merenggut nyawa lima warga Palestina di Jenin dan melukai 66 lainnya, termasuk 14 orang yang berada dalam kondisi kritis.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa dua tentara IDF dan lima petugas polisi perbatasan Israel terluka dalam bentrokan tersebut, dan semuanya telah dievakuasi ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis.
Beberapa sumber Palestina dan Israel mengatakan bahwa tentara Israel menyerbu kawasan Jenin dengan bantuan buldoser, drone, dan helikopter untuk menangkap warga Palestina yang diburu oleh pasukan keamanan Israel atas dugaan keterlibatan mereka dalam serangan terhadap warga Israel.
"Selama kejadian, baku tembak besar-besaran terjadi antara pasukan dan orang-orang bersenjata di kawasan itu. Sejumlah besar bahan peledak dilemparkan ke arah pasukan Israel. Pasukan Israel pun membalas dengan tembakan menggunakan peluru tajam," kata militer dan Polisi Perbatasan Israel dalam sebuah pernyataan bersama.
Abu Rudeineh menambahkan bahwa situasi saat ini tidak boleh berlanjut, dan komunitas internasional, khususnya pemerintah Amerika Serikat, "harus segera turun tangan" guna menghentikan Israel.
Jubir itu menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab penuh "dalam menggagalkan semua upaya negara-negara Arab dan internasional guna mencegah eskalasi dan ketegangan, yang telah dicapai baru-baru ini."
"Tindakan agresif Israel terhadap rakyat kami tidak akan menyurutkan mereka untuk melanjutkan perjuangan yang sah sampai mereka mewujudkan aspirasi mereka demi pembebasan dan pembentukan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," ujar jubir itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jenin, Palestina.
(XHTV)
Advertisement