JUDUL: Soal Ketegangan Pakistan-India, Sekjen PBB Sebut "Solusi Militer Bukanlah Solusi"
SHOOTING TIME: 5 Mei 2025
DATELINE: 6 Mei 2025
DURASI: 00:02:01
LOKASI: Markas PBB
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Sekjen PBB Antonio Guterres berjalan menuju podium
2. SOUNDBITE (Bahasa Inggris): ANTONIO GUTERRES, Sekjen PBB
3. Berbagai cuplikan Guterres meninggalkan podium
STORYLINE:
"Jangan keliru: Solusi militer bukanlah solusi," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam sebuah konferensi pers pada Senin (5/5) saat berbicara tentang ketegangan antara India dan Pakistan.
SOUNDBITE (Bahasa Inggris): ANTONIO GUTERRES, Sekjen PBB
"Ketegangan antara India dan Pakistan berada pada titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Saya sangat menghormati dan berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat di kedua negara -- dan kontribusi signifikan mereka terhadap upaya PBB, tidak terkecuali upaya perdamaian PBB. Karenanya, sangat menyakitkan bagi saya melihat hubungan yang mencapai titik kritis.
Saya memahami rasa lara pascaserangan teror mengerikan di Pahalgam pada 22 April kemarin. Sekali lagi, saya mengecam keras serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban.
Menargetkan warga sipil tidak dapat diterima -- dan mereka yang bertanggung jawab harus diadili melalui cara-cara yang kredibel dan sesuai hukum. Hal yang juga penting -- terutama pada saat yang kritis ini -- adalah menghindari konfrontasi militer yang dapat dengan mudah menjadi tidak terkendali. Sekarang adalah saatnya untuk menahan diri secara maksimal dan melangkah mundur untuk menahan diri.
Itulah pesan saya dalam upaya yang sedang saya lakukan untuk merangkul kedua negara tersebut. Jangan keliru: Solusi militer bukanlah solusi. Dan saya menawarkan intervensi netral dan bersahabat kepada kedua pemerintah untuk mewujudkan perdamaian. PBB siap untuk mendukung inisiatif apa pun yang mendorong deeskalasi, diplomasi, dan komitmen baru untuk perdamaian."
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat menyusul serangan mematikan terhadap sejumlah wisatawan di Pahalgam di Kashmir yang dikuasai India pada 22 April tahun ini.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Markas PBB.
(XHTV)
Advertisement
