Lama Baca 4 Menit

Tajuk Xinhua: China lakukan penyelidikan arkeologis laut dalam yang berfokus pada bangkai kapal kuno Dinasti Ming (Bagian 2)

12 June 2023, 18:00 WIB

   Selain itu, tidak ada pihak yang dapat dimintai petunjuk tentang proyek semacam ini. "Sebelumnya, belum pernah ada kasus di seluruh dunia ini yang melakukan penyelidikan arkeologis pada bangkai kapal dengan skala serupa di tempat sedalam ini," kata Chen Chuanxu, seorang ahli dalam prospeksi geofisika sekaligus wakil kepala misi itu.

   Para anggota tim harus mengira-ngira dan merintis jalan mereka sendiri.

Tajuk Xinhua: China lakukan penyelidikan arkeologis laut dalam yang berfokus pada bangkai kapal kuno Dinasti Ming (Bagian 2)-Image-1

Kapal selam berawak Shenhai Yongshi (Deep Sea Warrior) kembali ke permukaan setelah menyelesaikan penyelidikan bawah air selama sehari di Laut China Selatan, pada 27 Mei 2023. (Xinhua/Pu Xiaoxu)

   BUKAN PEKERJAAN MUDAH

   Mempertimbangkan kompleksitas arkeologi laut dalam, tim tersebut membuat rencana yang cermat untuk hampir setiap aspek pekerjaan mereka. Dari pembersihan dan pengangkutan relik hingga pemformatan jurnal kerja masing-masing anggota, semua detail didiskusikan oleh para anggota sebelum rencana aksi terbaik diputuskan.

   "Situasi tak terduga bisa muncul kapan saja," ungkap Song Jianzhong, kepala misi itu. "Ini adalah perjalanan yang sulit bagi semua orang, dan berbagai tantangan besar menanti kami."

   Setiap penyelaman memakan waktu sekitar delapan hingga sembilan jam, di mana para arkeolog bekerja dengan konsentrasi tinggi untuk mengamati, merekam, dan menganalisis status situs tersebut. Sementara itu, pilot kapal selam, sesuai dengan instruksi para ahli, melakukan tugas seperti pengukuran laser dan perekaman video multisudut, serta mengumpulkan sampel dan relik dengan tangan robot kapal selam.

   Pekerjaan itu dilakukan dengan ketekunan dan kehati-hatian yang ekstrem.

   "Dalam banyak kasus, tidak ada kesempatan kedua, satu kesalahan dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diubah," ujar Li Hangzhou, pilot kapal selam, seraya menambahkan bahwa semua pilot kapal selam mempertahankan standar tertinggi selama misi tersebut.

   Teknologi tinggi juga memainkan peran penting.

   Misalnya, untuk menentukan lokasi terbaik dalam mengumpulkan sampel di area luas tempat relik tersebar, Yue Chaolong, salah seorang anggota grup kompilasi informasi tim itu, menggunakan teknologi penjahitan (stitching) gambar digital tiga dimensi (3D) untuk memproses rekaman visual dari setiap penyelaman dan menghasilkan peta panorama situs tersebut.

Tajuk Xinhua: China lakukan penyelidikan arkeologis laut dalam yang berfokus pada bangkai kapal kuno Dinasti Ming (Bagian 2)-Image-2

Foto yang diabadikan pada Oktober 2022 ini menunjukkan interior bangkai kapal karam No.1 yang terletak di dekat lereng kontinental barat laut di Laut China Selatan. (Xinhua)

   DI BAWAH AIR, MELAMPAUI IMPIAN

   Tahap investigasi pertama telah terbukti berhasil.

   Selain relik-relik yang dikumpulkan, tim juga melakukan pemindaian laser 3D dan stitching material visual pada area penumpukan inti kedua kapal karam tersebut.

   Misi ini juga melakukan beberapa eksperimen dan menggunakan berbagai teknologi canggih, seperti pemosisian long-baseline dan gripper robotik lunak, untuk arkeologi laut dalam. Selain itu, dengan menyimpan jurnal terperinci, laporan ilmu pengetahuan, dan formulir pendaftaran relik yang diamankan, tim telah meningkatkan protokol kerja untuk arkeologi laut dalam.

   Zhang Ninghao, wakil kepala misi lainnya, mengatakan bahwa akhir dari tahap penyelidikan ini merupakan sebuah awal yang baru.

   Bagi tim, penyelidikan adalah pengingat yang kuat tentang berapa banyak misteri peradaban yang tersembunyi di bawah gelombang laut.

   Mengenang kembali setelah menyelesaikan satu penyelaman, arkeolog Deng Qijiang yang juga wakil kepala misi ini berkata, "Saya mungkin telah membayangkannya ratusan kali, bahkan ribuan kali, tetapi ini jauh melampaui bayangan saya."

   (Reporter video: Li Duojiang; editor video: Wu Yao, Zhao Xiaoqing)