Lama Baca 5 Menit

Tajuk Xinhua: Genap setahun beroperasi, Whoosh terus majukan pembangunan Indonesia (Bagian 1)

18 October 2024, 15:18 WIB

   Seiring Indonesia menempuh perjalanan menuju Visi Indonesia Emas 2045, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak hanya membuat transportasi kereta menjadi lebih efisien dan nyaman, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendongkrak ekonomi lokal, pariwisata, sumber daya manusia, dan mata pencarian masyarakat.

   JAKARTA, 18 Oktober (Xinhua) -- Peringatan satu tahun pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), proyek bersejarah yang merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara, dirayakan dengan antusias pada Kamis (17/10).

   Dengan kecepatan yang dirancang 350 km per jam, jalur kereta cepat sepanjang 142,3 km yang dibangun dalam kerja sama dengan China di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) itu mempersingkat waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung dari yang semula tiga jam lebih menjadi hanya sekitar 40 menit. Selama setahun terakhir, kereta yang dikenal dengan sebutan "Whoosh" karena kecepatannya yang luar biasa ini telah menginspirasi perubahan besar di daerah-daerah yang dilaluinya.

   Seiring Indonesia menempuh perjalanan menuju Visi Indonesia Emas 2045, KCJB tidak hanya membuat transportasi kereta menjadi lebih efisien dan nyaman, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendongkrak ekonomi lokal, pariwisata, sumber daya manusia, dan mata pencarian masyarakat.

Tajuk Xinhua: Genap setahun beroperasi, Whoosh terus majukan pembangunan Indonesia (Bagian 1)-Image-1

Foto yang diabadikan pada 17 April 2024 ini menunjukkan sebuah kereta electrical multiple unit (EMU) dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di peron Stasiun Halim di Jakarta. (Xinhua/Xu Qin)

   MENGHUBUNGKAN KOTA-KOTA

   Ketika jalur kereta tersebut mulai beroperasi pada Oktober 2023, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengumumkan "Whoosh" sebagai sebutan bagi KCJB. Nama itu terinspirasi dari suara kereta tersebut dan bermakna cepat, efisien, serta andal.

   Dengan kelancaran konektivitas dengan jaringan transportasi lain seperti light rail transit (LRT) dan bus antar jemput (shuttle bus), kereta peluru berwarna merah dan perak yang ramping ini membuat perjalanan antara kota-kota utama di Indonesia menjadi pengalaman yang efisien dan menyenangkan.

   Menurut PT Kereta Cepat Indonesia-China (PT KCIC), sebuah konsorsium patungan antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan China yang membangun dan mengoperasikan KCJB, Whoosh telah mengangkut sebanyak 5,79 juta penumpang per 17 Oktober tahun ini, termasuk 300.000 turis internasional dari 159 negara.

   Semakin banyak warga Indonesia merasa bahwa pilihan angkutan cepat ini sangat diperlukan, karena kini mereka dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga pada akhir pekan dan bepergian ke pusat-pusat ekonomi dengan mudah.

   "Sebelumnya, saya biasa naik kereta konvensional setiap Sabtu pagi dan kembali ke Jakarta pada Minggu malam," ujar seorang komuter bernama Halim Ali Sabhana (27).

   "Sekarang, karena hanya membutuhkan waktu 40 menit menggunakan 'Whoosh', saya dapat kembali ke Bandung pada Jumat sore setelah bekerja, dan tiba di kantor saya di Jakarta pada Senin pagi," katanya kepada Xinhua.

   Raden Agung Wijaya (43), seorang pemilik bisnis, mengatakan bahwa KCJB telah membuat perjalanan bisnis antara Jakarta dan Bandung yang sering dilakukannya menjadi lebih mudah.

   "Daripada mengendarai mobil saya sendiri, saya lebih memilih naik Whoosh ke Bandung. Lebih hemat waktu, dan tidak melelahkan. Saya bisa bertemu klien tepat waktu," tuturnya.

   Selama setahun terakhir, jumlah kereta per hari meningkat dari yang awalnya hanya 14 kereta menjadi 52 kereta pada periode puncak seiring popularitas KCJB meningkat pesat, dengan jumlah kursi penumpang meningkat dari 8.400 lebih menjadi lebih dari 31.000 dan jumlah maksimum penumpang per hari mencapai 24.132. 

   MENGATALISASI PERTUMBUHAN

   Pengoperasian kereta cepat itu telah menciptakan lebih banyak peluang ekonomi, dengan kawasan perumahan, pasar, dan pusat perbelanjaan baru mulai bermunculan di sekitar stasiun kereta yang ramai.

Tajuk Xinhua: Genap setahun beroperasi, Whoosh terus majukan pembangunan Indonesia (Bagian 1)-Image-2

Sejumlah penampil tari barongsai menyambut para penumpang di peron Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Padalarang di Padalarang, Provinsi Jawa Barat, pada 10 Februari 2024. (Xinhua/Septianjar Muharam)

   Usaha-usaha kecil tumbuh subur dalam ekosistem ekonomi berbasis masyarakat yang berkembang di sekitar stasiun KCJB, ujar Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal juga memenuhi kios-kios di Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar, tutur Bey.

(Bersambung ke Bagian 2)