Lama Baca 3 Menit

Teknologi AI bantu restorasi pohon perunggu sakral yang ditemukan dari Reruntuhan Sanxingdui legendaris di China

26 July 2024, 18:23 WIB

JUDUL: Teknologi AI bantu restorasi pohon perunggu sakral yang ditemukan dari Reruntuhan Sanxingdui legendaris di China

SHOOTING TIME: Rekaman terbaru

DATELINE: 26 Juli 2024

DURASI: 00:02:12

LOKASI: GUANGHAN, China

KATEGORI: TEKNOLOGI


SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan pameran di Museum Sanxingdui

2. Berbagai cuplikan tampilan pohon perunggu sakral No. 2 pada sebuah layar besar

3. Berbagai cuplikan rekonstruksi digital dari pohon tersebut

4. SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): YU JIAN, Wakil Direktur Museum Sanxingdui


STORYLINE:

Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), para arkeolog China memberikan kehidupan baru pada pohon perunggu sakral yang ditemukan dari Reruntuhan Sanxingdui legendaris, yang telah berusia lebih dari 3.000 tahun.

Di Museum Sanxingdui di Provinsi Sichuan, China barat daya, pohon perunggu sakral No. 2 pada Selasa (23/7) untuk pertama kalinya ditampilkan kepada publik dengan cara yang unik.

Di sebuah layar besar, para pengunjung mengagumi keagungan pohon misterius tersebut melalui rekonstruksi digital dengan bantuan AI.

Di hadapan para pengunjung, lebih dari 30 fragmen digital dari potongan-potongan perunggu disatukan dan disusun secara utuh menjadi sebuah pohon perunggu sakral dalam wujud digital dengan tinggi 2,88 meter.

Dimulai dari sebuah batang sebagai dasarnya, pohon tersebut berangsur-angsur terbentuk dengan cabang-cabang yang lebih kecil yang menjulur ke luar. Bunga dan buah terlihat di bagian atas batang, dan patung seekor burung perunggu berdiri di puncak struktur itu.

Para arkeolog memutuskan untuk merestorasi pohon perunggu itu melalui metode digital sebagai langkah pertama, mengingat metode penguatan fisik konvensional akan sangat menantang, memakan waktu, dan berpotensi merusak artefak tersebut.

SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): YU JIAN, Wakil Direktur Museum Sanxingdui

"Para pengunjung mungkin akan sangat tertarik dengan bagaimana cara merestorasinya. Hal ini karena banyak fraktur yang dapat dipasangkan menjadi satu. Kami merestorasinya (secara digital) dengan memasangkan fraktur yang berkaitan. Seperti yang bisa Anda lihat di sini, setiap bagian (pohon) berasal dari lubang pengorbanan yang berbeda. Setelah melakukan penelitian, kami menemukan bahwa pohon perunggu sakral No. 2 ini dapat direkonstruksi dengan menghubungkan fragmen-fragmen dari beberapa lubang, yaitu empat lubang No. 2, No. 3, No. 7, dan No. 8."


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Guanghan, China.

(XHTV)