Lama Baca 4 Menit

Turkiye Perketat Regulasi Skuter Listrik seiring Meningkatnya Kasus Kecelakaan

12 December 2025, 16:55 WIB

JUDUL: Turkiye Perketat Regulasi Skuter Listrik seiring Meningkatnya Kasus Kecelakaan

SHOOTING TIME: Dokumentasi

DATELINE: 12 Desember 2025

DURASI: 00:02:16 

LOKASI: Ankara

KATEGORI: MASYARAKAT


SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan skuter listrik di Ankara

2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye): GOKHAN KAHVECIBEY, Penduduk Ankara

3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye): DOGA ARSLANDOGAN, Mahasiswa


STORYLINE:

Turkiye memperkenalkan regulasi untuk skuter listrik (electric scooter/e-scooter) paling ketat yang pernah dikeluarkannya, yang mewajibkan pelacakan secara waktu nyata (real-time) dan memberikan wewenang pengawasan yang lebih besar kepada otoritas lokal dalam upaya menekan kasus cedera dan kematian yang terus meningkat di kota-kota besar.

Aturan baru yang diumumkan pekan lalu itu bertujuan untuk menertibkan sektor transportasi yang berkembang pesat dan telah melampaui kapasitas infrastruktur yang ada.

Di bawah kerangka kerja yang telah diperbarui, operator wajib mengirimkan data identifikasi dan lokasi real-time untuk setiap skuter ke sistem pemantauan pusat Kementerian Transportasi Turkiye. Perusahaan-perusahaan tersebut juga wajib menyerahkan laporan bulanan yang memuat data kecelakaan, keluhan, dan pemeliharaan.

Para pejabat menyebutkan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk merespons kekhawatiran yang telah lama dirasakan mengenai perilaku berkendara yang ceroboh, memarkir skuter sembarangan di trotoar, dan kurangnya data kecelakaan yang andal.

Jika pengendara mengabaikan peringatan dan memasuki area terlarang, kecepatan skuternya secara otomatis akan diperlambat, memaksa pengendara untuk berbalik arah. Kaya menjelaskan bahwa pemerintah daerah kini memiliki wewenang yang lebih luas untuk membatasi jumlah armada, menetapkan zona "larangan berkendara", dan memberi sanksi kepada operator yang tidak mematuhi aturan.

Menurut data yang dirilis pada Mei oleh Direktorat Jenderal Jalan Raya Turkiye, sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 2.200 lainnya terluka akibat kecelakaan yang melibatkan skuter di negara tersebut pada 2024.

SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye): GOKHAN KAHVECIBEY, Penduduk Ankara

"Salah satu masalah yang saya amati di Turkiye adalah ini: kendaraan-kendaraan jenis ini sebagian besar digunakan di trotoar. Di luar negeri, tentu saja ada sanksi bagi yang berkendara di trotoar, tetapi saya melihat itu tidak berlaku di sini. Mereka bahkan kerap menabrak saya saat sedang berjalan di trotoar, terkadang datang dari arah yang berlawanan. Saya cukup sering menyaksikan hal ini."

Meskipun berisiko, permintaan untuk skuter tetap tinggi. Doga Arslandogan, seorang mahasiswa berusia 22 tahun, mengendarai skuter setiap hari untuk menghindari kemacetan dan demi menghemat uang, meskipun dia menyadari bahayanya.

SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye): DOGA ARSLANDOGAN, Mahasiswa

"Saya senang menggunakannya. Saya menggunakannya secara rutin, dan saya menggunakannya untuk bepergian. Saya juga menggunakannya karena saya menikmatinya. Jujur saja, taksi saat ini lebih mahal (tarifnya), dan mengendarai skuter listrik membuat perjalanan lebih menyenangkan. Selain itu, saya juga bisa sampai ke tujuan dengan lebih cepat. Jadi, regulasi ini adalah langkah yang baik. Setidaknya, ini akan membantu menilai kecelakaan dengan lebih akurat ke depannya."

Regulasi sebelumnya menetapkan bahwa usia minimum untuk berkendara adalah 15 tahun dan melarang skuter melintas di jalan raya, tetapi angka kecelakaan tetap tinggi. Otoritas Turkiye menyatakan pengawasan baru ini akan melindungi warga sekaligus menjaga mikromobilitas sebagai opsi transportasi berkelanjutan.


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.

(XHTV)