Lama Baca 5 Menit

Wirausahawan Prancis bela sistem China berikan stabilitas, kemakmuran, dan kebebasan dengan lebih baik

22 June 2023, 15:00 WIB

   "Sistem China yang menekankan kebebasan kritis, stabilitas jangka panjang, dan investasi yang tak tergoyahkan pada dirinya sendiri telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan pendekatan yang lebih holistik terhadap kesejahteraan masyarakat. Sistem China memberikan stabilitas, kemakmuran, dan bahkan kebebasan yang lebih besar secara keseluruhan," kata Arnaud Bertrand menekankan.

   BEIJING, 21 Juni (Xinhua) -- Sistem China, yang merupakan produk dari sejarah unik negara itu, selaras dengan realitas spesifiknya dan lebih baik dalam memberikan stabilitas, kemakmuran, serta kebebasan bagi rakyatnya, ujar Arnaud Bertrand, seorang wirausahawan Prancis.

   Dalam sebuah debat daring panas yang bertajuk "Apakah Sistem China Lebih Baik Dibandingkan Sistem Amerika?", Bertrand menekankan bahwa model China "memainkan perannya secara unik bagi China" serta merupakan produk sejarah yang sangat panjang dan unik negara tersebut.

   "Model tersebut juga cocok dengan konteks yang sangat khusus di China saat ini," kata pria Prancis yang pernah tinggal di China itu.

   Debat yang diselenggarakan oleh organisasi pendidikan nirlaba Amerika Serikat (AS) Intercollegiate Studies Institute pada April tersebut menarik hampir 1.200 komentar di YouTube, yang mayoritas setuju dengan Bertrand.

   "Sebagai warga Singapura, saya menyambut baik pertumbuhan China kapan pun dibandingkan diplomasi kapal perang Amerika," kata seorang warganet bernama bummers.

Wirausahawan Prancis bela sistem China berikan stabilitas, kemakmuran, dan kebebasan dengan lebih baik-Image-1

Foto dari udara yang diabadikan pada 25 Februari 2023 ini menunjukkan terminal peti kemas di Pelabuhan Qinzhou di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhang Ailin)

   Meskipun Barat beserta nilai-nilainya telah melakukan banyak hal untuk memberikan kebebasan, kemakmuran, dan stabilitas bagi masyarakat selama puluhan tahun, Bertrand menyampaikan bahwa "ada kemungkinan Barat semakin kehilangan arah."

   Sebagai perbandingan, "sistem China menjadi semakin baik dalam banyak hal untuk memberikan stabilitas, kemakmuran, dan bahkan kebebasan bagi rakyatnya," imbuhnya.

   Wirausahawan itu juga menyebut pencapaian luar biasa China dalam pengentasan kemiskinan. Dia mengatakan bahwa pencapaian tersebut mengarah pada pengurangan kemiskinan terbesar dan tercepat di dunia serta memberikan kebebasan pribadi bagi banyak orang sebagai hasilnya.

   Pada 2021, China mendeklarasikan penghapusan kemiskinan absolut, setelah mengentaskan hampir 100 juta warga miskin pedesaan dari kemiskinan selama delapan tahun sebelumnya.

   Mengutip data statistik dari Biro Sensus AS, Bertrand mengatakan bahwa 6 persen warga AS hidup dalam kemiskinan mendalam. Dia menambahkan bahwa sebuah survei menemukan 25 persen dari populasi AS khawatir apakah mereka memiliki uang untuk membeli makanan.

   Orang-orang itu tidak benar-benar bebas, karena kemiskinan merupakan antitesis dari kebebasan, menurut wirausahawan tersebut.

   Dia juga mengutip sebuah studi yang dilakukan Universitas Harvard selama 13 tahun. Studi tersebut menunjukkan bahwa 93 persen warga China puas dengan kinerja pemerintah pusat. Sementara itu, sebaliknya, hanya 20 persen responden AS yang memercayai pemerintah mereka.

Wirausahawan Prancis bela sistem China berikan stabilitas, kemakmuran, dan kebebasan dengan lebih baik-Image-2

Seorang pekerja membuat produk laher (bearing) di sebuah kawasan industri laher di dekat area permukiman Wangcheng yang terletak di wilayah Dushan, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 10 April 2023. Pemerintah wilayah Dushan berupaya mengembangkan industri lahernya dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah kawasan industri laher didirikan di dekat area relokasi bantuan kemiskinan, dan Dushan telah menyusun kebijakan yang melibatkan penyediaan lapangan pekerjaan dan pelatihan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat yang direlokasi ke area baru. (Xinhua/Liu Xu)

   Antara 2014 dan 2021, China telah menginvestasikan 14 triliun yuan (1 yuan = Rp2.082) untuk mengentaskan rakyatnya dari kemiskinan, sedangkan AS menggelontorkan dana dengan jumlah yang sama untuk berperang di Timur Tengah dan Afghanistan, papar Bertrand.

   "Sistem China yang menekankan kebebasan kritis, stabilitas jangka panjang, dan investasi yang tak tergoyahkan pada dirinya sendiri telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan pendekatan yang lebih holistik terhadap kesejahteraan masyarakat. Sistem China memberikan stabilitas, kemakmuran, dan bahkan kebebasan yang lebih besar secara keseluruhan," tekan Bertrand.

   Bertrand juga menampik beragam tudingan soal pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang sebagai tuduhan yang tidak benar, seraya mengatakan bahwa larangan AS terkait ekspor dari Xinjiang hanya akan semakin melukai masyarakat Uighur.

   Tidak ada satu pun negara mayoritas Muslim yang mendukung klaim Barat terhadap China terkait Xinjiang, tutur Bertrand. Bahkan, Organisasi Kerja Sama Islam (Organization of Islamic Cooperation) melontarkan sebuah pernyataan usai mengunjungi Xinjiang yang berisi pujian atas kepedulian China terhadap warga Muslim di negara tersebut.  Selesai