Poster Webinar - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Jakarta, Bolong.id - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Bidang Hubungan Internasional bekerja sama dengan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, IDPC, Kantor Urusan Luar Negeri Fujian menggelar seminar online yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia, khususnya partai NasDem, dengan Tiongkok, dalam usaha penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, di Jakarta, Kamis (28/05) kemarin.
Acara yang mengusung tema; Experience Exchange Fighting Covid-19 Pandemic Between Indonesia and China, tersebut turut diikuti lebih dari 70 orang yang terdiri atas anggota Fraksi Partai NasDem di DPR RI, Dewan Pakar, serta disaksikan lebih dari 1200 orang melalui live streaming facebook.
Fauzi H Amro, selaku Ketua Kelompok Fraksi Nasdem di Komisi XI DPR-RI sekaligus Tim Gugus Tugas Covid-19 DPR RI yang tampil sebagai pembicara hari itu memaparkan, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia telah memberi dampak di berbagai bidang, antara lain, ekonomi, kerawanan sosial dan kebijakan pemerintah. "Terkait pandemi Covid-19, beberapa wilayah di Indonesia telah melakukan kebijakan PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Namun dunia kerja tidak mungkin selamanya melakukan pembatasan, sebab roda perekonomian harus tetap berjalan, sehingga harus dilaksanakan kebijakan New Normal seperti yang dicetuskan oleh Presiden Jokowi," sebut Fauzi.
Menurutnya, belum ditemukannya vaksin atau pun obat untuk menyembuhkan Covid-19, membuat manusia harus mulai hidup normal dan bersahabat dengan Covid-19. "Namun, protokol kesehatan harus tetap dijalankan dengan ketat walaupun kembali menjalani kehidupan normal. Sehingga beberapa kebijakan pemerintah untuk melakukan stimulus ekonomi juga dapat berjalan," sebutnya.
Sementara itu, Konsuler dari Departemen Perdagangan Provinsi Fujian, Wufei menyatakan, salah satu bentuk perlawanan menghadapi covid-19 dan pemulihan ekonomi yang dilakukan pihaknya adalah dengan prinsip pencegahan ilmiah dan implementasi kebijakan yang tepat sehingga dapat mendorong normalisasi kegiatan ekonomi. Dalam kesempatan tersebut dirinya juga membagikan beberapa pengalaman terkait pemulihan ekonomi Provinsi Fujian melalui beberapa kebijakan strategis. "Yang terpenting kebijakan demi kebijakan harus tetap dievaluasi secara rutin untuk melihat efeknya, sehingga bisa memberikan hasil atau tidak," jelasnya.
