Chengdu, Bolong.id - Tim Wushu Indonesia berjaya di FISU World University Game di Chengdu, Tiongkok. Atlet Nandhira Mauriskha dan Edgar Xavier meraih dua medali emas dan dua medali perak.
Nandhira Mauriskha yang tampil dalam nomor changquan (tangan kosong) dan jianshu (pedang) dalam disiplin taolu atau seni gerakan.
Sementara itu, dua medali perak dipersembahkan oleh Edgar Xavier Marvelo yang berkompetisi dalam nomor changquan putra dan daoshu putra.
Bermain di Gymnasium Chengbei, Chengdu, China, pada Minggu (30/7/2023) sore, gerakan yang ditunjukkan oleh Nandhira dalam nomor Jianshu sangat sempurna.
Sabetan pedang Nandhira berpadu dengan gerakan lincahnya, namun tetap terkesan padu karena didukung oleh postur yang kokoh.
Para juri memberikan nilai 9.66 untuknya, mengalahkan Wong Weng Ian (Macau) dan Moka Furukawa (Jepang), yang masing-masing meraih medali perak dan perunggu.
"Rasanya hari ini, permainan saya mencapai performa maksimal dan gerakan-gerakan saya lebih baik. Nomor ini sangat ketat karena selisih poin antara posisi kedua dan ketiga sangat tipis," ungkapnya saat diwawancarai setelah pertandingan di Chengdu.
Sebelumnya, pada Sabtu (29/7) sore, atlet dari Universitas Bina Nusantara Jakarta juga berhasil meraih skor tertinggi dalam kategori tangan kosong. Dia berhasil mengalahkan Furukawa dan Chien Hsi Lin (Taiwan).
Batu Loncatan
Mengenai Edgar, meraih dua medali perak di Chengdu lebih memperkuat kepercayaan dirinya untuk berkompetisi di Asian Games 2022 di Hangzhou yang akan berlangsung dari 23 September hingga 8 Oktober 2023 di China.
"Ini merupakan batu loncatan bagi saya untuk lebih termotivasi ketika berkompetisi di Asian Games. Semoga hasil saya di Asian Games bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Pengambilan dua medali emas dari Nandhira dan dua medali perak dari atlet unggulan wushu, Edgar, menunjukkan peningkatan performa atlet mahasiswa Indonesia dalam cabang olahraga wushu di Universiade, kompetisi olahraga multi-tahunan.
Dalam sejarah kompetisi dengan nama internasional, FISU World University Games, wushu sebagai cabang tuan rumah telah berkompetisi dua kali.
Selain Chengdu, wushu juga masuk dalam daftar cabang olahraga yang diadakan dalam Universiade 2017 di Taiwan. Pada saat itu, Indonesia hanya berhasil meraih dua medali perunggu.
Prestasi tim wushu di Chengdu juga menyelamatkan Indonesia dari krisis performa di Universiade.
Sebelumnya, ketika kompetisi diadakan di Napoli, Italia pada tahun 2019, Indonesia yang membawa 51 atlet hanya berhasil meraih satu medali perunggu dari cabang taekwondo.
Menurut Iwan Kwok, Wakil Ketua Pengurus Besar Wushu Indonesia, tidak mudah bagi atlet dari negara asing untuk merebut medali wushu di China. Alasannya, wushu, terutama disiplin taolu, merupakan unggulan China.
"Ini adalah pengakuan bahwa grafik prestasi wushu di Indonesia terus meningkat," kata Iwan, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Teknis Wushu FISU dalam kompetisi.
Iwan melanjutkan bahwa pengembangan bakat-bakat muda dalam wushu atau cabang olahraga lain di Indonesia harus dilakukan secara lebih berkelanjutan.
Menurutnya, pencapaian olahraga hanya dapat dicapai jika pengembangan atlet dilakukan melalui proyeksi jangka panjang.
Ia memberikan contoh kemajuan Iran, yang kini mulai dihormati dalam disiplin wushu, sanda, atau pertarungan.
Sekitar sepuluh tahun lalu, Iran menyelenggarakan acara Piala Presiden dengan mengundang negara-negara yang kuat dalam cabang wushu.
Kompetisi ini berlangsung setiap tahun, sementara biaya tiket peserta ditanggung oleh tuan rumah.
Terobosan
Terobosan itu dilakukan Iran untuk menghidupkan kembali semangat wushu di negaranya.
paya tersebut mulai menunjukkan hasil sekarang. Contohnya, pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior tahun lalu di Jakarta, Iran menjadi juara umum dalam disiplin sanda.
"Selain China, Iran kini juga mulai mendapatkan pengakuan dalam disiplin seni bela diri," ujar Iwan. Universiade Chengdu menampilkan total 18 cabang olahraga, dengan 51 atlet Indonesia berkompetisi dalam delapan di antaranya, yaitu wushu, tenis, taekwondo, judo, bulu tangkis, atletik, renang, dan dayung.
Universiade Chengdu seharusnya diadakan pada tahun 2021. Namun, karena pandemi Covid-19 dan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 pada tahun tersebut, Universiade Chengdu ditunda dan akan diadakan tahun ini. Acara ini diikuti oleh 120 negara.
Merujuk pada perolehan medali sementara hingga Minggu malam, posisi teratas masih dipegang oleh tuan rumah, China, dengan koleksi 13 medali emas, 4 perak, dan 3 perunggu.
Sementara itu, Indonesia menempati peringkat kelima, di atas Taiwan, Macau, Hongaria, Hong Kong, dan Iran.
Dalam edisi sebelumnya, yang diadakan di Italia pada tahun 2019, Indonesia hanya berhasil menempati peringkat 57 dalam perolehan medali akhir dengan total hanya satu medali perunggu.
Advertisement
