Lama Baca 3 Menit

Ahli Inggris : Asal Mula Virus COVID-19 adalah Karangan AS dan WHO

25 July 2021, 15:40 WIB

Ahli Inggris : Asal Mula Virus COVID-19 adalah Karangan AS dan WHO-Image-1

Orang-orang mengenakan masker - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Bolong.id - Penulis sekaligus analis politik dan hubungan internasional asal Inggris Tom Fowdy menerbitkan tulisan di Russia Today pada tanggal 23 Juli 2021, berjudul "Jika Dunia Ingin WHO Berfungsi Secara Normal, Amerika Serikat Harus Berhenti Membiarkannya Bertindak Sebagai Kambing Hitam." Artikel itu mengatakan bahwa AS telah mengarang kebocoran laboratorium dan membuat teori konspirasi seputar virus COVID-19 sehingga mempolitisir penelusuran virus.

Dilansir dari 海外网 pada Minggu (25/7/2021), artikel tersebut menyatakan bahwa satu setengah tahun yang lalu, ketika pandemi COVID-19 merebak di seluruh dunia, AS mulai mengarang cerita bahwa WHO telah terpengaruh oleh Tiongkok dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Pemerintah AS sebelumnya bahkan menggunakan ini sebagai alasan untuk mengumumkan pengunduran dirinya dari WHO. Meski pemerintah AS saat ini telah mencabut keputusan ini, AS dikatakan masih melanjutkan teori konspirasinya yaitu mengenai COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium.

Sementara itu, AS mencoba untuk mempolitisasi pandemi COVID-19 dan WHO. Di bawah tekanan terus-menerus dari AS, Sekretariat WHO belum lama ini mengusulkan fase kedua dari rencana kerja ketertelusuran virus yang baru. Artikel tersebut menunjukkan bahwa Washington tidak hanya menggunakan politik koalisi untuk mempengaruhi proses investigasi WHO, tetapi juga memberikan tekanan pada WHO dalam berbagai kesempatan untuk meminta WHO melakukan reformasi.

Artikel tersebut menganalisis bahwa apa yang disebut penelusuran virus COVID-19 sama sekali tidak didasarkan pada fakta ilmiah yang logis, tetapi didasarkan pada kebohongan yang bertujuan untuk menyalahkan Tiongkok. Fowdy juga menyebutkan, dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 1 April, WHO mengaku percaya bahwa pengenalan virus ke manusia melalui inang perantara sangat mungkin, namun AS menolak untuk mengakui kesimpulan ini. Fowdy mengatakan, seolah-olah tidak ada kesimpulan yang cukup untuk memuaskan Washington, kecuali yang menyatakan bahwa Tiongkok bersalah. 

Fowdy percaya bahwa Tiongkok akan terus mematuhi metode ilmiah untuk memandu penelitian dalam menghadapi teori konspirasi tentang asal usul virus COVID-10. Tiongkok juga mendapat dukungan setidaknya dari 55 negara, seperti Rusia, Belarus, Pakistan, Sri Lanka dan negara-negara lain yang telah mengirim surat kepada WHO yang menyatakan bahwa mereka menentang politisasi asal usul virus COVID-19. Mereka menekankan bahwa penelitian asal mula virus COVID-19 adalah tugas ilmiah dan tidak dapat dipolitisasi. (*)


Informasi Seputar Tiongkok