Lama Baca 3 Menit

Investor China Cek Lokasi Investasi Gondola di Kudus, Jateng

24 February 2022, 13:06 WIB



Investor China Cek Lokasi Investasi Gondola di Kudus, Jateng-Image-1

Ilustrasi Gondola - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id Investor asal Shanghai, Tiongkok, Holly Chang mengunjungi lokasi rencana pembuatan objek wisata kereta gantung (Gondola) di wilayah Kudus, Jawa Tengah, Indonesia.

Dilansir dari CNN Indonesia pada (24/2/2022) lokasi yang dikunjungi yaitu Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Lokasi ini merupakan tawaran yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah kepada investor Tiongkok.

Nantinya, lokasi tersebut akan dibangun rute kereta gantung wisata (gondola) dari Colo-Ternadi-Rahtawu. Selain itu, lokasi tersebut juga akan dibangun kawasan strategis lainnya seperti pusat perbelanjaan.

Sedangkan di kawasan perkotaan, Chang juga sempat mengunjungi berbagai lahan di kudus, seperti, lahan bekas gedung ngasirah di Jalan Jenderal Sudirman dan lahan bekas Matahari Plaza yang terbakar di Jalan Loekmono Hadi.

Kunjungan Holly Chang ini adalah salah satu agendanya untuk melakukan survei lokasi. Serta ia masih mencari wilayah yang potensial untuk menjadi tempat investasi di Kabupaten Kudus.

Holly Chang juga mengatakan bahwa, “Jika memang ada daya tarik investasi, maka akan mencari potensi terbaik.”

Sementara, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah mengatakan bahwa, wilayah Rahtawu dan sekitarnya merupakan lokasi yang potensial untuk dikembangkan dan memiliki objek wisata gondola dengan rute Colo-Ternadi-Rahtawu sepanjang lebih dari 7 kilometer (km).

Selain itu, daerah tersebut juga cukup potensial karena wilayah tersebut juga bisa dikembangkan hingga ke kabupaten Jepara dan Pati. Sehingga hal itu dapat menarik wisatawan dari segala penjuru daerah di Jawa Tengah.

Pemkab Kudus juga mengatakan bahwa Chang memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di wilayah Kudus, namun belum ada tindak lanjut hingga nota kesepakatan (MoU) dengan investor asal Shanghai itu. (*)