Lama Baca 5 Menit

City of The Week: 4 Tokoh Terkenal dari Guiyang

05 April 2022, 09:25 WIB

City of The Week: 4 Tokoh Terkenal dari Guiyang-Image-1

Xie Liuyi (谢六逸) - Image from berbagai sumber Internet. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Guiyang, Bolong.idGuiyang ibukota Provinsi Guizhou, Tiongkok, kota penting di sebelah barat daya Tiongkok. Luas wilayah 8.034 km², punya sejarah panjang.

Dilansir dari 乡随者写字的地方 pada (4/4/2022) berikut merupakan beberapa tokoh terkenal dari Guiyang:

1.    Li Duanfen (李端棻)

City of The Week: 4 Tokoh Terkenal dari Guiyang-Image-2

Li Duanfen (李端棻) - Image from berbagai sumber Internet. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Li Duanfen (1833-1907), memiliki nama lain Biyuan, lahir di Kota Guiyang, Provinsi Guizhou. Ia adalah seorang politikus, reformis, dan guru terkenal di Dinasti Qing. Ia adalah pendiri Universitas Peking, pemimpin Reformasi 1980, dan bapak pendidikan Tiongkok modern.

Pada tahun pertama Tongzhi (1862), Yingshun terpilih dalam Ujian Tianxiang, dan pada pertemuan tahun berikutnya, dia adalah seorang Jinshi. Dia berturut-turut menjabat sebagai Gubernur Cangchang, dan Menteri.

Li Duanfen kembali ke kampung halamannya di tahun-tahun terakhir hidupnya dan dimakamkan di Yongle.

2.    Xie Liuyi (谢六逸)

City of The Week: 4 Tokoh Terkenal dari Guiyang-Image-3

Xie Liuyi (谢六逸) - Image from berbagai sumber Internet. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Xie Liuyi (1898-1945), salah satu pendiri pendidikan jurnalisme modern di Tiongkok. Penulis terkenal dan penerjemah. Xie Liuyi lahir pada 12 Agustus 1898 dalam keluarga pejabat di Guiyang.

Pada tahun 1917, ia pergi ke Jepang untuk belajar di Universitas Waseda. Setelah lulus pada tahun 1922, ia kembali ke Tiongkok dan bekerja di Commercial Press. Kemudian menjabat sebagai dekan Sekolah Perempuan Shenzhou dan profesor di Universitas Jinan, Fudan dan Daxia.

Pada tahun 1930, ia menjabat sebagai direktur Departemen Universitas Fudan, dan ia mendirikan Departemen Jurnalisme, yang kemudian terkenal di Tiongkok, dan menjabat sebagai direktur.

Xie Liuyi mengusulkan agar wartawan harus memenuhi tiga syarat "kebajikan sejarah, bakat sejarah dan pengetahuan sejarah". Langkah ini merupakan target pendirian jurusan jurnalistik di universitas-universitas di Tiongkok.

3.    Zhao Yijiong (赵以炯)

City of The Week: 4 Tokoh Terkenal dari Guiyang-Image-4

Zhao Yijiong (赵以炯) - Image from berbagai sumber Internet. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Zhao Yijiong, juga dikenal sebagai Helin, lahir di Qingyan, Huaxi, Guiyang. Pada tahun kelima Guangxu di Dinasti Qing (1879), ia terpilih sebagai jinshi. Pada tahun ke-12 (1886).

Zhao Yijiong pada tahun keempat belas (1888), ia menjabat sebagai wakil penguji Ujian Pedesaan Sichuan.

Pada tahun ketujuh belas (1891), ia diangkat sebagai Laksamana Guangxi.

Pada tahun ke-21 (1895), ia menjabat sebagai penguji yang sama untuk ujian.

Pada tahun ke-26 (1900), Ibu Ding khawatir tentang kembali ke kampung halamannya dan mengajar di Akademi Pembelajaran Kuno Guiyang.

Setelah bertugas di Beijing, ia kembali ke Qingyan untuk memberikan pengarahan.

Pada tahun ke-33 (1907) dibulan agustus, ia meninggal karena sakit dan dimakamkan di pegunungan dekat Desa Gongyao, Qingyan.

4.    Feng Nan (冯楠)

City of The Week: 4 Tokoh Terkenal dari Guiyang-Image-5

Feng Nan (冯楠) - Image from berbagai sumber Internet. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Feng Nan (1917-2006) Lahir 16 Januari 1917. Anggota Liga Demokratik Tiongkok dan anggota Masyarakat Jiusan. Feng Nan memperoleh pendidikan yang baik sejak kecil, belajar di sekolah swasta selama lima tahun, dan mempelajari Empat Buku dan Lima Klasik.

Feng Nan pernah menjadi wakil pada sesi 1 sampai 6 Kongres Rakyat Kota Guiyang, anggota sesi 2 sampai 7 dari Komite Provinsi Guizhou dari Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, dan menjabat sebagai anggota tetap, wakil sekretaris- jenderal, dan wakil direktur Komite Pendidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan sosial serta budaya. (*)