Mengompres bagian tubuh yang cedera - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Bolong.id - Dalam kehidupan sehari-hari, cedera traumatis seringkali dialami karena berbagai sebab. Meski cedera sering terjadi, banyak orang tidak tahu cara yang tepat untuk menanganinya.
Dalam hal apa yang harus dilakukan setelah cedera traumatis, kompres suhu dingin atau panas?
Menurut laporan, cedera akut sering kali disebabkan oleh trauma mendadak (seperti jatuh, keseleo, benturan langsung, dll.), yang biasanya langsung menimbulkan rasa sakit. Untuk cedera akut, berikan es sesegera mungkin. Kompres dingin dapat menyempitkan pembuluh darah, mengurangi kongesti lokal, menurunkan suhu jaringan, dan berperan dalam hemostasis, pembengkakan, dan analgesia.
Metode kompres dingin khusus adalah dengan meletakkan handuk yang dibasahi air dingin pada luka dan ganti setiap 3 menit atau lebih. Anda juga dapat memasukkan es batu ke dalam kantong plastik untuk aplikasi luar, lakukan 20 hingga 30 menit sekali. Bisa juga dicuci dengan air bersih selama 4 sampai 5 menit, dan tidak boleh terlalu lama.
Menurut dokter dari 120 Pusat Darurat Beijing, selama 3 sampai 5 hari pertama cedera akut, selama perdarahan terkontrol dan peradangan tidak terjadi setelahnya, kompres dingin dan kompres panas dapat diterapkan secara bergantian.
Cara spesifiknya adalah dengan 10 menit kompres dingin, kemudian 10 menit kompres panas. Pembuluh darah berkontraksi selama kompres dingin, dan pembuluh darah akan melebar setelah dikompres dengan kompres hangat. Sejumlah besar darah mengalir ke area yang terluka, yang bermanfaat untuk perbaikan jaringan yang rusak.
Namun, perlu dicatat bahwa untuk non-profesional, terkadang sulit untuk menilai apakah perdarahan terkendali dan apakah ada peradangan. Kompres panas dapat memperburuk gejala. Pada tahap ini, cara teraman adalah terus menerapkan kompres dingin secara berkala dan terus mengamatinya.
Untuk cedera kronis, biasanya disebabkan oleh ketegangan yang berulang dan penggunaan tubuh yang berlebihan untuk waktu yang lama. Tentu saja, cedera kronis juga dapat berkembang karena pengobatan yang tidak tepat waktu atau pengobatan yang tidak tepat setelah cedera akut.
Menurut laporan, kompres panas biasanya digunakan setelah cedera kronis. Kompres panas dapat membantu meredakan ketegangan otot, mengurangi nyeri, meningkatkan elastisitas ligamen dan tendon, serta meningkatkan suplai darah lokal. Mengompres cedera kronis sebelum berolahraga dapat membantu menghangatkan dan meningkatkan kelenturan jaringan.
Perawatan kompres panas biasanya memakan waktu 15 hingga 20 menit dan dapat dilakukan dengan botol panas, handuk panas, atau kantong kompres panas. Penggunaan botol panas dan peralatan lainnya perlu dibungkus dengan handuk atau pakaian untuk mencegah terjadinya luka bakar termal. (*)