Lama Baca 3 Menit

Chang’e-5 mendeteksi air permukaan bulan di tempat

10 January 2022, 10:27 WIB



Chang’e-5 mendeteksi air permukaan bulan di tempat-Image-1

Model Chang'e-5 - Image from CFP

Bolong.id - Ilmuwan Tiongkok menerbitkan hasil deteksi in-situ dari sinyal air di bulan oleh pendarat bulan Chang'e-5.

Studi yang diterbitkan pada hari Sabtu (8/1/2022) di jurnal peer-review Science Advances mengungkapkan bahwa tanah bulan di lokasi pendaratan mengandung kurang dari 120 bagian per juta air atau 120 gram air per ton, dan batu vesikular ringan membawa 180 bagian per juta, yang jauh lebih kering daripada di Bumi.

Dilansir dari 中国青年网 pada Minggu (9/1/2022), sebuah perangkat di atas pendarat bulan mengukur reflektansi spektral regolith dan batu dan mendeteksi air di tempat untuk pertama kalinya.

Kandungan air dapat diperkirakan karena molekul air atau hidroksil menyerap pada frekuensi sekitar tiga mikrometer, menurut peneliti dari Chinese Academy of Sciences (CAS).

Itu adalah angin matahari yang berkontribusi pada kelembaban paling banyak di tanah bulan, karena membawa hidrogen yang membentuk air, kata para peneliti.

Tambahan 60 bagian per juta air di batu itu mungkin berasal dari interior bulan, menurut para peneliti.

Oleh karena itu, batu tersebut diperkirakan berasal dari unit basaltik yang lebih tua dan lebih lembab sebelum dikeluarkan ke lokasi pendaratan untuk diambil oleh pendarat bulan.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa bulan telah menjadi lebih kering dalam periode tertentu, mungkin karena degassing reservoir mantelnya.

Pesawat ruang angkasa Chang'e-5 mendarat di salah satu basal kuda betina termuda yang terletak di garis lintang sedang di bulan. Ia mengukur air di tempat dan mengambil sampel seberat 1.731 gram.

"Sampel yang dikembalikan adalah campuran butiran baik di permukaan maupun di bawahnya," Lin Honglei, seorang peneliti di Institut Geologi dan Geofisika di bawah CAS, mengatakan kepada Xinhua. "Tapi penyelidikan in-situ dapat mengukur lapisan terluar permukaan bulan."

Lin juga mengatakan bahwa untuk mensimulasikan kondisi permukaan bulan asli di Bumi itu menantang, sehingga membuat pengukuran in-situ menjadi sangat penting.

Hasilnya konsisten dengan analisis awal sampel Chang'e-5 yang dikembalikan, menurut penelitian.

Temuan ini memberikan lebih banyak petunjuk untuk misi Tiongkok Chang'e-6 dan Chang'e-7. Penyelidikan cadangan air bulan menjadi pusat perhatian karena pembangunan stasiun bulan berawak sedang dalam proses dalam beberapa dekade mendatang. (*)


Informasi Seputar Tiongkok