Menlu China Wang Yi - Image from The Independent Uganda
Kuala Lumpur, Bolong.id - Amerika Serikat (AS) telah menimbulkan “risiko keamanan skala besar” bagi Asia dengan mendorong keterlibatannya di kawasan Asia, kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada Selasa (13/10/20) dalam tur Asia Tenggara, di mana Beijing dan Washington terkunci dalam pertempuran memperebutkan pengaruh.
Berbicara di Malaysia, Wang Yi mengatakan tujuan sebenarnya AS adalah “untuk membangun NATO Indo-Pasifik,” sebuah strategi yang menurut Wang mengingatkan kembali pada Perang Dingin. Demikian dilansir dari CNA, Selasa (13/10/2020).
Washington sedang mencoba untuk “memicu konfrontasi di antara berbagai kelompok dan blok, dan memicu persaingan geopolitik sambil mempertahankan sistem dominasi dan hegemoni AS,” kata Wang pada konferensi pers bersama mitranya dari Malaysia, Hishammuddin Hussein.
“Dalam hal ini, strategi ini (Strategi Indo-Pasifik) merupakan risiko keamanan yang sangat besar,” kata Wang.
Wang juga mengatakan bahwa Tiongkok dan negara-negara ASEAN harus bekerja sama untuk menghilangkan "gangguan eksternal" di Laut China Selatan.
Tindakan agresif Tiongkok untuk menegaskan klaim teritorialnya di Laut China Selatan, yang merupakan jalur strategis perdagangan dunia, telah menuai teguran dari AS dan menjadi titik nyala bagi wilayah di mana negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei yang semuanya memiliki klaim saling bersaing.
Hishammuddin mengatakan bahwa sengketa Laut China Selatan harus diselesaikan secara damai melalui dialog regional.
AS mengatakan bahwa kerangka kerja keterlibatan Indo-Pasifiknya mendukung kedaulatan, tranparansi, pemerintahan yang baik, dan tatanan berbasis aturan.
Dengan menggunakan istilah “Indo-Pasifik,” AS ingin menyebarkan gagasan bahwa kawasan itu membentang jauh melampaui pekarangan belakang Tiongkok dan ekonomi macan Asia Timur hingga mencakup Samudra Hindia.
Advertisement