Home     News     china
Lama Baca 3 Menit

Otoritas Tiongkok Bakal Atur Budaya Kerja Terkait Lembur Berlebihan

21 March 2025, 10:05 WIB

Otoritas Tiongkok Bakal Atur Budaya Kerja Terkait Lembur Berlebihan-Image-1
Ilustrasi

Beijing, Bolong.id - Karyawan di Tiongkok mungkin mendapat kesempatan untuk beristirahat sejenak dari "budaya kerja 996" yang melelahkan, di mana orang-orang bekerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu, setelah beberapa perusahaan Tiongkok mengeluarkan pengingat internal untuk mencegah kerja lembur formalistik dan persaingan ketat di tempat kerja.

Dilansir dari 中工网, pemerintah Tiongkok bertekad mengatur "budaya kerja" yang tidak sehat bagi pekerja di Tiongkok. Dimana, baru-baru ini Dewan Negara, Kabinet Tiongkok, pemerintah daerah, didesak untuk melindungi hak pekerja dalam beristirahat dan memperketat pengawasan terhadap perilaku pengusaha yang memperpanjang jam kerja karyawan secara ilegal.

Para karyawan mengalami peningkatan jam kerja dalam beberapa tahun terakhir, bahkan lebih lama dari durasi yang diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan nasional, keluhan mereka tentang jadwal yang tidak masuk akal semakin meningkat setelah "budaya kerja 996" dipromosikan oleh beberapa perusahaan besar atau raksasa industri.

Angka dari Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa karyawan di perusahaan dalam negeri memiliki jam kerja yang lebih panjang dalam beberapa tahun terakhir — mencapai 49 jam seminggu pada tahun 2024, naik dari 47,9 jam pada tahun 2022.

Namun, berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan, karyawan seharusnya bekerja tidak lebih dari delapan jam sehari dan maksimal 44 jam seminggu. Pengusaha dapat memperpanjang hari kerja maksimal satu jam setelah bernegosiasi dengan serikat pekerja dan karyawan.

Para ahli dan orang dalam industri mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan untuk memperpendek jam kerja atau mengoptimalkan pola kerja akan membantu melindungi hak-hak karyawan serta kesehatan fisik dan psikologis mereka.

Seorang profesor di Akademi Studi Ekonomi Terbuka Tiongkok di Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional di Beijing,  Li Chang'an  mengatakan bahwa para karyawan merasa sulit untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja dan mungkin memiliki masalah kesehatan atau pernikahan karena jadwal yang tidak masuk akal tersebut. Dimana jadwal kerja seperti "996" telah merugikan hak-hak kerja orang. (*)

Informasi Seputar Tiongkok