Perbandingan DNA Korban China Eastern Airlines - Image from 新浪财经
Guangxi, Bolong.id - Bisa dibayangkan, betapa sulit mengenali potongan jasad 132 orang korban kecelakaan China Eastern Airlines. Namun, dengan metode pencocokan DNA (Deoxyribonucleic Acid) semua korban sudah teridentifikasi.
Dilansir dari nxzwjwjcj.gov.cn pada Selasa (29/3/2022), setelah kecelakaan itu, Kementerian Keamanan Publik Tiongkok segera merumuskan rencana kerja untuk identifikasi individu para korban, membangun platform perbandingan DNA, dan mengorganisir organ keamanan publik di 20 provinsi.
Itu dilaksanakan tim yang terdiri dari 30 ahli ke tempat kejadian, dan bersama dengan lebih dari 200 teknisi kriminal polisi dari Guangxi, melakukan pekerjaan investigasi di tempat.
Rumah Duka Wuzhou bertanggung jawab untuk menerima jenazah yang diserahkan oleh tim. Dan, jenazah korban disimpan dengan baik.
Tercatat, tim mendatangi lokasi sampai 15.640 kali. Mereka berulang kali mencari di area inti dan area kunci di sekitarnya, dan menemukan 36.001 potongan jasad manusia serta puing pesawat.
Menurut konferensi pers, para teknisi melakukan survei terhadap fisik geografi, topografi dan topografi lokasi kecelakaan.
Penyelidikan mendalam dan analisis kondisi geologi dan hidrologi, dengan fokus pada analisis kerusakan struktural pada permukaan dan lapisan batuan dan tanah yang disebabkan oleh benturan pesawat, deteksi puing-puing pesawat yang terkubur, dll.
Distribusi puing-puing pesawat, pemrosesan data dan interpretasi selesai pada 24 Maret. Perkiraan distribusi dan kedalaman puing-puing pesawat di bawah tanah pada dasarnya dipahami, yang memberikan dukungan untuk studi dan perumusan rencana penggalian daerah inti dan pekerjaan pencarian.
Juga dipahami bahwa pekerjaan penguraian kode yang relevan dari dua kotak hitam pada penerbangan yang jatuh itu sedang berlangsung. (*)
