Pelajar Tiongkok - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Dua senator dari Partai Republik mengajukan RUU pada hari Kamis (28/05) lalu yang berisi larangan bagi pelajar Tiongkok untuk mendapatkan visa bagi pelajar dalam bidang sains, teknologi, teknik dan matematika di Amerika Serikat. Dua Senator bernama Tom Cotton dan Marsha Blackburn tersebut mengklaim bahwa mereka akan mengambil keputusan ini karena meyakini jika Tiongkok menggunakan universitas di AS untuk melakukan pengintaian ekonomi.
Tudingan politisi Amerika yang mengusulkan pembatasan bagi orang-orang Tiongkok untuk belajar di AS sejatinya bukanlah kali pertama. Padahal, Presiden AS, Donald Trump, pada kesempatan yang berbeda, mengatakan bahwa AS selalu terbuka bagi para pelajar dari Tiongkok.
Usulan ini tentu memicu kecaman keras dari warganet Tiongkok, yang mengatakan bahwa modus politiklah yang mengancam perkembangan akademis mereka. "Apakah ini yang disebut hak asasi manusia di AS? Ini tidak lain adalah diskriminasi ras," kata seorang pengguna internet seperti dilansir cgtn.com. Sementara, pengguna lainnya mengatakan "Jika tidak ada orang Tiongkok yang belajar di bidang-bidang tersebut, maka universitas-universitas AS akan menderita karena larangan ini".
Berbeda dengan Tiongkok dan AS yang sedang menghangat, Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan Amerika Serikat maupun Tiongkok dalam bidang pendidikan. Universitas-universitas di negara tersebut juga telah menjalin kerjasama dengan sejumlah kampus di Indonesia.*
Sumber: cgtn.com
