Ilustrasi Mahasiswa Tiongkok di Luar Negeri - Image from AFP
Tiongkok, Bolong.id - Dilansir dari BBC Tiongkok, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah siswa Tiongkok yang belajar di luar negeri terus meningkat setiap tahun. Pada 2016 mencapai 544.500, dan pada 2018 mencapai 662.100.
Xiong Bingqi (熊丙奇), wakil presiden Lembaga Penelitian Pendidikan Abad 21 Tiongkok mengatakan, belajar di luar negeri pasti akan terdampak selama epidemi, terutama tergantung pada kebijakan negara tujuan dan situasi epidemi. Siswa baru yang terdaftar tahun ini mungkin juga lebih terkena dampaknya.
Dalam hal diplomasi, jika hubungan antara kedua negara memeengaruhi kebijakan visa negara tujuan, itu mungkin memiliki dampak yang lebih besar pada siswa Tiongkok.
Xiong Bingqi (熊丙奇) menunjukkan bahwa ada penembakan di Amerika Serikat di masa lalu, dan Tiongkok juga telah mengeluarkan peringatan dini, tetapi pada kenyataannya itu tidak memiliki dampak nyata pada siswa yang memilih untuk belajar di luar negeri.
Di era pasca-epidemi, Xiong Bingqi (熊丙奇) percaya, permintaan nyata untuk belajar di luar negeri terutama berasal dari kebutuhan akan pendidikan internasional berkualitas tinggi. Setelah epidemi, jika tidak ada masalah keamanan, banyak siswa Tiongkok masih akan belajar di luar negeri.
"Di satu sisi, lebih banyak keluarga memiliki kekuatan finansial untuk memilih belajar di luar negeri. Di sisi lain, ujian berorientasi pada kecenderungan pendidikan dasar di Tiongkok, dan kenyataan bahwa beberapa universitas tidak mementingkan kualitas pelatihan bakat, mendorong beberapa keluarga untuk mengirim anak-anak mereka belajar di luar negeri," katanya.(*)
