Hong Kong - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Canberra, Bolong.id - Wakil Pimpinan Partai Buruh Australia (Australian Labor Party), Richard Marles, mengatakan, jika pemerintah harus mempertimbangkan dengan serius untuk menyambut penduduk Hong Kong yang khawatir dengan tindakan Pemerintah Tiongkok. Hal ini diutarakan Marles, menanggapi permintaan dari Anggota Parlemen Britania Raya, Dominic Raab yang telah meminta Australia dan mitra lainnya untuk saling menangani masalah Hong Kong.
Seperti diberitakan sebelumnya, Inggris menawarkan izin tinggal dan hak kerja kepada sebanyak 3 juta warga Hong Kong. Sementara, Amerika sedang mempertimbangkan untuk memberikan kebebasan bagi warga yang merasa "tidak nyaman" di Hong Kong untuk pindah ke Amerika.
Dalam pernyataannya, Richard Marles juga mengkritik keberadaan Undang-Undang Keamanan Nasional yang diusulkan Pemerintah Tiongkok. "Jelas saja, Undang-undang Keamanan yang telah diusulkan oleh Tiongkok menjadi keprihatinan bagi warga Hong Kong yang benar-benar menentang proposisi satu negara dengan dua sistem. Dan, akhirnya sekarang Australia "dipanggil" untuk memberikan bantuan," jelasnya.
Diketahui, hubungan diplomatik antara Australia dan Tiongkok telah menegang dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini dikarenakan pemerintah Australia mengusulkan dilakukannya penyelidikan tentang asal-usul COVID-19. Akhir pekan lalu, Tiongkok juga memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Australia karena alasan meningkatnya serangan rasisme kepada masyarakat Tiongkok di Australia sejak wabah COVID-19 merebak.*