Lama Baca 3 Menit

Gubernur DKI Jakarta Klaim Kasus COVID-19 di Jakarta Melandai, Benarkah Demikian?

06 June 2020, 21:01 WIB

Gubernur DKI Jakarta Klaim Kasus COVID-19 di Jakarta Melandai, Benarkah Demikian? -Image-1

Anies Baswedan - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mengklaim bahwa kasus positif COVID-19 di Jakarta sudah melandai, begitu pula dengan angka kematian akibat COVID-19. Melalui siaran langsung YouTube Pemprov DKI pada Kamis (04/06/20) lalu, Anies mengatakan bahwa puncak kasus COVID-19 dengan angka kematian tertinggi terjadi pada pertengahan April 2020. Hingga kini, ia mengatakan bahwa kasus COVID-19 di Jakarta sudah melandai dan mulai terkendali, sehingga Jakarta sudah memasuki masa Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) Transisi, masa di mana dilonggarkannya sejumlah aktivitas di Ibu Kota, dengan syarat agar masyarakat tetap mematuhi protokol pencegahan COVID-19.      

Namun, dilansir dari situs web corona.jakarta.go.id, dapat disimpulkan bahwa kasus harian positif COVID-19 di Jakarta cenderung naik dan turun. Kasus pertama positif COVID-19 di Jakarta yang dilaporkan pada tanggal 3 Maret 2020 itu sebanyak tiga pasien. Setelah kasus pertama ini, grafik kasus harian COVID-19 tampak naik-turun hingga mencapai puncaknya pada tanggal 16 April 2020, di mana dilaporkan ada sebanyak 223 pasien positif COVID-19. Setelah itu, kasus harian terus menurun hingga tanggal 26 April 2020, meskipun sehari setelahnya grafik kasus harian kembali naik dan turun.       

Grafik angka kematian akibat COVID-19 di Jakarta, menurut data, cenderung stagnan. Hal ini dikarenakan sejak 3 Maret 2020 hingga 4 April 2020, rata-rata angka kematian tiap harinya hanya berkisar antara 0 hingga 11 orang. Namun, angka kematian akibat COVID-19 terus menerus meningkat sejak 5 April 2020, hingga puncaknya pada 19 April 2020, di mana sebanyak 35 orang meninggal akibat COVID-19. Setelah itu, kurva angka kematian akibat COVID-19 kembali melandai dan cenderung stagnan.

Sementara di Tiongkok sendiri, dilansir dari Worldometers pada Sabtu (02/05/2020) kemarin, total kasus virus corona yang tercatat di Tiongkok hingga kini ada sebanyak 82.874 kasus, dengan 4.633 orang meninggal dunia, dan 77.642 pasien telah dinyatakan sembuh. Sedangkan jumlah kasus harian positif COVID-19 di Tiongkok dilaporkan sebesar 599 pasien dengan 561 orang berada dalam kondisi ringan, dan 38 orang dalam keadaan serius.