Lama Baca 7 Menit

7 Fakta Sosialita Palsu di Shanghai, Patungan Check-In di Hotel Mewah Cuman Demi Foto?

19 February 2022, 14:18 WIB

7 Fakta Sosialita Palsu di Shanghai, Patungan Check-In di Hotel Mewah Cuman Demi Foto?-Image-1

Gambaran kehidupan sosialita - Image from news.ifeng.com

Bolong.id - Terkadang, apa yang dipamerkan di media sosial itu tidak seindah realitanya. Bahkan, media sosial juga bisa menjadi ajang untuk tampil 'palsu'.

Dilansir dari 红星新闻 pada Sabtu (19/2/2022) ini, ada kasus grup sosialita palsu di Shanghai, yang belum lama ini, jadi perbincangan netizen China.

Topik tersebut ditampilkan lebih dari 1,2 miliar kali di Weibo, pada hari Senin (14/2/2022).

Seorang blogger Tiongkok, Li Zhonger, menginvestigasi kasus ini dan berpura-pura ingin menjadi member sosialita tersebut. Banyak hal tak terduga ia temukan. 

Salah satunya yaitu anggota dalam grup sosialita palsu itu patungan untuk sewa tas mewah dan menginap di hotel berbintang.

7 Fakta Sosialita Palsu di Shanghai, Patungan Check-In di Hotel Mewah Cuman Demi Foto?-Image-2

Bentuk undangan grup - Image from news.ifeng.com

Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh Li Zhonger, berikut rangkuman fakta yang mengejutkan dari grup sosialita palsu di Shanghai:

1. Hanya dengan Rp. 1,1 juta bisa menjadi anggota

Demi misi yang dilakukannya, blogger China Li Zhonger pun menginvestasikan 500 yuan atau kurang lebih Rp. 1,1 juta dan berpura-pura menjadi anggota grup WeChat. Awalnya, Li Zhonger tak tahu-menahu tentang keberadaan grup ini, namun salah seorang pembacanya memberi tahunya.

Grup ini memiliki identitas sebagai grup 'Wanita Sosialita Shanghai' yang semuanya berisikan gaya hidup anak muda, fashion, dan uang. Poster profil grup itu menyatakan bahwa grup WeChat mereka adalah tempat untuk berbagi informasi tentang produk mewah seperti Hermes, Dior dan sebagainya.

Tak hanya itu, dalam profil grup tersebut, grup itu juga suka mengadakan minum teh sore bersama, mengenal influencer media sosial dan berbagi update tentang pria-pria kaya yang memenuhi kriteria mereka.

2. Para anggota baru wajib punya Rp. 226 jutaan di rekening tabungan

Selain biaya keanggotaan Rp1,1 juta, anggota baru diharuskan memberikan bukti memiliki setidaknya 100.000 yuan atau sekitar Rp. 226 jutaan di rekening tabungan mereka.

Namun, memalsukan bukti seperti itu mungkin tidak terlalu sulit, lantaran menurut pantauan Li Zhonger, sebagian besar anggota aktif grup WeChat sosialita palsu itu tampaknya bukan orang kaya baru atau lama.

3. Anggota cari cara untuk tampil kaya

Dalam temuannya, Li Zhonger mengatakan bahwa alih-alih menjadi grup WeChat yang diisi gadis-gadis kaya untuk membicarakan tas Louis Vuitton terbaru mereka, grup sosialita palsu tersebut sebenarnya adalah tentang mencari cara untuk tampil kaya saja.

Sebagian besar orang di situ saling berbagi sumber daya dan berbagi pengalaman, di mana gadis-gadis pecinta kemewahan dalam grup itu dapat memposting foto diri mereka sendiri. "Ternyata itu adalah Pinduoduo versi high-end," tulis Lizhonger, dilansir What's on Weibo.

Pinduoduo adalah platform belanja kelompok interaktif yang menawarkan barang-barang berkualitas dengan harga yang sangat rendah.

4. Patungan acara afternoon tea

Aggota grup sosialita palsu itu juga melakukan hal-hal seperti patungan untuk acara minum teh sore hari di Ritz-Carlton, hotel berbintang. 

Acara minum teh yang seharusnya untuk dua orang, dibagi untuk enam orang dengan setiap orang membayar 85 yuan atau kurang lebih Rp.192 ribu. 

Para anggota kemudian bergiliran menghadiri acara minum teh, jadi untuk yang dapat giliran pertama berjanji untuk tidak menyentuh makanan apa pun sehingga anggota lain masih bisa memotretnya begitu giliran mereka muncul di Ritz-Carlton.

5. Patungan pesan kamar hotel berbintang

7 Fakta Sosialita Palsu di Shanghai, Patungan Check-In di Hotel Mewah Cuman Demi Foto?-Image-3

Menyewa hotel bersama untuk update sosial media - Image from news.ifeng.com

Para anggota sosialita palsu ini juga patungan biaya kamar hotel berbintang. Contohnya, biaya pemesanan kamar hotel 3000 yuan (Rp. 6,7 jutaan) di Ritz-Carlton dibagi di antara 15 anggota grup WeChat, dengan setiap orang membayar 200 yuan (Rp. 452 ribu).

Itu belum seberapa. Ada juga harga kamar di Bvlgari Hotel Shanghai yang glamor dan mahal dibagi dengan kurang lebih 40 orang, setiap orang membayar 125 yuan (Rp. 282 ribu) hanya untuk masuk sana, mengambil foto, dan membagikan lokasi mereka di media sosial.

6. Patungan sewa tas dan mobil mewah

Temuan tak kalah menarik lainnya adalah saat Li Zhonger mengungkapkan bagaimana anggota grup itu menyewa satu tas desainer terkenal untuk empat orang, lalu dipakai berkencan dengan calon pacar.

Lalu, mereka juga menyewa Ferrari putih untuk satu hari, 60 orang untuk 100 yuan (Rp. 226 ribuan) per orang, setiap anggota pun berfoto untuk diposting di media sosial.

7. Merasa 'tidak level' dengan pria biasa.

Lucunya, ketika mereka berpura-pura untuk bisa terlihat kaya, mereka malah merasa 'tidak level' dengan pria biasa. Pria biasa yang mereka maksud adalah pria yang tidak memiliki mobil Ferrari, padahal mereka punya mobil BMW atau Mercedes-Benz.

Li Zhonger pun mengungkap bagaimana seorang anggota itu memberi tahu grupnya tentang kencannya, dan bagaimana semuanya berjalan dengan baik sampai dia mengetahui bahwa pria itu cuman mengendarai BMW. 

Sejak Li Zhonger memposting artikelnya di WeChat, hal itu menjadi pembicaraan di media sosial Tiongkok. Meski banyak yang menertawakan hal tersebut, tak sedikit pula yang mengecam para wanita Shanghai yang berpura-pura kaya dan mengejar uang demi meningkatkan status sosial, serta demi mencari suami kaya.

Kisah ini hampir mirip dengan serial terbaru Netlfix yang berjudul Inventing Anna, yang menjadi sorotan sejak tayang perdana pada Jumat, 11 Februari 2022. Dibintangi oleh Julia Garner, serial ini menceritakan tentang seorang jurnalis yang menginvestigasi kasus Anna Delvey, seorang sosialita palsu. (*)