Lama Baca 3 Menit

Pakistan Setujui Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca

17 January 2021, 08:47 WIB

Pakistan Setujui Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca-Image-1

Pakistan Setujui Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Islamabad, Bolong.id - Vaksin COVID-19 AstraZeneca telah disetujui untuk penggunaan darurat di Pakistan. Hal ini disampaikan pada Sabtu (16/1/2021) oleh menteri kesehatan Pakistan, menjadikannya vaksin virus corona pertama yang mendapat lampu hijau untuk digunakan di negara Asia Selatan itu.

“DRAP (Drug Regulatory Authority of Pakistan) memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca,” pungkas Menteri Kesehatan Pakistan Faisal Sultan, dilansir dari Reuters, Minggu (17/1/2021).

Sementara itu, Pakistan yang mengalami peningkatan jumlah infeksi virus corona, mengatakan vaksinnya akan diperoleh dari berbagai sumber. Diketahui pula bahwa persetujuan telah diberikan untuk mendapatkan lebih dari satu juta dosis vaksin Sinopharm dari Tiongkok.

"Kami sedang dalam proses untuk mendapatkan vaksin asal Barat dan lainnya, baik melalui perjanjian pembelian bilateral maupun melalui fasilitas COVAX," katanya.

Vaksin Tiongkok sedang menunggu persetujuan dari Drug Regulatory Authority of Pakistan (DRAP), yang telah menerima dan meninjau datanya.

Selain itu, Pakistan sedang berbicara dengan sejumlah pembuat vaksin, dan Sultan mengatakan negaranya bisa mendapatkan "puluhan juta" dosis vaksin melalui perjanjian dengan CanSinoBio, Tiongkok. Sultan mengatakan hasil awal uji klinis Cansino yang dilakukan di negara itu mungkin akan keluar pada pertengahan Februari. 

Khasiat adalah faktor kunci, kata Sultan. “Kami telah dan sedang mengamati cerita yang berkembang seputar kemanjuran sejumlah vaksin.”

Di sisi lain, menteri kesehatan ini juga menambahkan, bahwa Pakistan sedang mempertimbangkan untuk membeli vaksin Sputnik V Rusia.

Sejauh ini, Pakistan melaporkan 2.432 infeksi virus corona baru dan 45 kematian pada hari Jumat (15/1/2021), menjadikan jumlah total kasus COVID-19 di negara itu menjadi lebih dari 516 ribu kasus dengan kematian mendekati 11 ribu jiwa. (*)