Lama Baca 3 Menit

Tenaga Kerja Tiongkok Datang ke Indonesia, Akankah Menambah Kasus COVID-19 Baru?

26 June 2020, 13:05 WIB

Tenaga Kerja Tiongkok Datang ke Indonesia, Akankah Menambah Kasus COVID-19 Baru?-Image-1

Wang Liping - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Wang Liping (王立平 ), selaku minister-counsellor di bidang ekonomi dan perdagangan Tiongkok (中国驻印尼大使馆经商参处公使衔参赞), dalam konferensi secara virtual pada tanggal 24 Juni 2020 menyampaikan, dengan masuknya era new normal di Indonesia, kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia pun memasuki tahapan baru. Pandemi COVID-19 telah memberi dampak negatif pada kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia, terutama pertukaran tenaga kerja.

Tanpa aliran tenaga kerja, aliran barang dan modal pun tidak bisa berjalan. Proyek-proyek kerjasama kedua negara yang berskala besar dan bernilai tinggi, termasuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung, IMIP, dan Taman Industri Weda Bay, semua harus menghadapi hambatan aliran tenaga kerja. Hal ini mengakibatkan masalah-masalah seperti penghentian pekerjaan proyek dan kegagalan dalam penyesuaian jadwal proyek, sehingga mempengaruhi pembangunan ekonomi dan sosial setempat dan menghambat rezeki ribuan pekerja Indonesia. Saat ini, Tiongkok dan Indonesia sedang membahas akan pembangunan "jalur cepat" atau fast lane, untuk memfasilitasi pertukaran tenaga kerja yang diperlukan. Diharapkan bahwa jalur ini dapat dibangun secepat mungkin, agar kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara dapat segera pulih.

Terkait dengan COVID-19, masyarakat khawatir akan masuknya tenaga kerja dari luar negeri, karena berdampak pada penambahan kasus virus di Indonesia. Wang Liping (王立平) menegaskan, perusahaan-perusahaan Tiongkok akan menjalankan tes COVID-19 yang sesuai menurut peraturan pemerintah Indonesia kepada tenaga kerja Tiongkok, sebelum keberangkatan dan melindungi diri sendiri selama perjalanan agar terbebas dari virus. Dengan demikian, masyarakat Indonesia bisa merasa lega, karena adanya "jalur cepat" tersebut. Dengan adanya pertukaran tenaga kerja, maka perusahaan dan proyek baru nantinya bisa beroperasi secara normal, lapangan pekerjaan baru bisa terjamin, pekerja Indonesia bisa mendapat rezeki. Jadi, pemulihan aliran tenaga kerja ini akan memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia saat penerapan new normal, untuk membuka kembali kegiatan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi.

Penulis: Della Shafira Putri