
Beijing, Bolong.id - Perwakilan tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Fu Cong rabu pekan ini mendesak Israel untuk berhenti menjadikan bantuan kemanusiaan sebagai senjata, mencabut blokade Gaza dan pembatasan akses kemanusiaan, serta bekerja sama sepenuhnya dengan PBB dan badan-badan kemanusiaan lainnya.
Dilansir dari 人民网 Kamis (10/10/24), dalam sambutannya di pengarahan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi kemanusiaan di Gaza, Fu mengatakan konflik Gaza dan situasi di Timur Tengah telah menjadi fokus utama kerja dewan sejak Oktober tahun lalu, tetapi situasinya belum membaik sejauh ini, dan "sebaliknya, terus memburuk."
"Kewenangan hukum internasional tampaknya hanya ada dalam nama bagi negara-negara tertentu, dan dasar hukum humaniter internasional telah berulang kali dihancurkan," keluhnya.
Fu menekankan, "Kita tidak dapat menerima bahwa kematian dan kelaparan telah menjadi hal biasa di Gaza."
Menggarisbawahi bahwa bantuan kemanusiaan adalah harapan untuk bertahan hidup bagi masyarakat di Gaza, duta besar tersebut mengatakan peran UNRWA, badan bantuan PBB untuk Palestina, sangat diperlukan dan tak tergantikan. "China dengan tegas menentang pencemaran nama baik dan penindasan Israel terhadap UNRWA, dan sangat prihatin dengan rancangan undang-undang Knesset yang relevan yang menargetkan badan tersebut."
Ia mengatakan masyarakat internasional tidak dapat membiarkan konflik berlarut-larut dan meluas, dan tidak dapat "hanya duduk diam dan menyaksikan seluruh Timur Tengah terjerumus ke dalam perang habis-habisan."
"Realitas pahit telah membuktikan bahwa memenangkan perang tidak selalu berarti mencapai perdamaian, kekuatan militer saja tidak dapat menjamin keamanan yang langgeng, dan obsesi dengan kekerasan hanya menciptakan lebih banyak pembunuhan dan kebencian," tegas Fu, seraya mendesak Israel untuk menghentikan semua operasi militer di Gaza dan mengakhiri hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza.
Ia mengatakan meningkatnya aktivitas permukiman dan kekerasan di Tepi Barat merupakan penghancuran de facto fondasi solusi dua negara, dan harus segera dihentikan.
"Lebanon tidak boleh menjadi Gaza berikutnya," katanya, seraya menambahkan bahwa Tiongkok mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan mencapai gencatan senjata, dan mendesak Israel khususnya untuk berhenti mengambil tindakan yang akan semakin memperburuk situasi. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
