Lama Baca 3 Menit

Banjir Tiongkok: Ribuan Orang Diungsikan, Ratusan Peninggalan Budaya Rusak

19 July 2020, 17:01 WIB

Banjir Tiongkok: Ribuan Orang Diungsikan, Ratusan Peninggalan Budaya Rusak-Image-1

Ribuan Orang Diungsikan, Ratusan Peninggalan Budaya Rusak - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Chongqing, Bolong.id - Putaran baru hujan lebat di barat daya Kota Chongqing, Tiongkok telah menewaskan 11 orang dan memaksa 21.500 penduduk untuk mengungsi.

Sekitar 550.000 penduduk di 31 distrik atau kabupaten telah terkena dampak sejak badai mulai menghantam kota itu pada hari Selasa (14/7/2020), ungkap Kantor Pusat Pengendalian Banjir dan Kekeringan dalam sebuah pernyataan. Sementara itu, sekitar 23.000 hektar tanaman rusak dan lebih dari 1.000 rumah hancur dalam bencana ini.

Hujan lebat selama berhari-hari telah meningkatkan permukaan air Sungai Yangtze dan Wujiang. Tingkat air di stasiun hidrologis di sepanjang Sungai Wujiang, anak sungai utama Sungai Yangtze, naik 5,55 meter menjadi 225,03 meter. Angka ini melebihi tingkat siaga pada Sabtu pagi (18/7/2020). Di lain sisi, permukaan air sungai kecil dan aliran air di bagian timur Chongqing diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.

Banjir kedua tahun ini di Sungai Yangtze pada Sabtu pagi menerjang sebagian Kota Chongqing dengan ketinggian air tertinggi mendekati tingkat waspada. Di Ciqikou, sebuah kota kuno yang terletak di tepi Sungai Jialing, beberapa toko di daerah dataran rendah telah terendam banjir. Kantor manajemen darurat kota juga mengatakan, bahwa warganya telah diberitahu untuk mempersiapkan proses evakuasi. Layanan pengiriman di beberapa bagian Sungai Yangtze juga dibatasi mulai hari Jumat (17/7/2020) lalu.

Kantor berita Xinhua juga melaporkan lebih dari 500 peninggalan budaya yang tidak dapat digerakkan telah mengalami kerusakan akibat banjir yang terjadi di Tiongkok Selatan pada hari Kamis (16/7/2020), menurut Administrasi Warisan Budaya Nasional (国家文物局). 

“Daerah di sepanjang Sungai Yangtze mengalami kerusakan peninggalan budaya paling parah”, ungkap Song Xinchao (宋新潮), Wakil Kepala Administrasi Warisan Budaya Nasional (国家文物局), mencatat bahwa beberapa jembatan kuno, tembok kota, dan bangunan telah hancur.

Administrasi Warisan Budaya Nasional (国家文物局) telah mengalokasikan 3,5 juta yuan (sekitar Rp7,4 miliar) dana untuk daerah-daerah yang terkena dampak banjir guna melakukan upaya penyelamatan peninggalan budaya. Selain itu, mereka juga menyerukan pemerintah lokal dan departemen terkait, serta masyarakat, untuk mendukung upaya tersebut. (*)