Delapan Tentara Tewas dalam Ledakan Bom di Somalia - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Mogadishu, Bolong.id - Sebuah bom mobil meledak di luar gerbang sebuah kamp militer di Mogadishu, ibukota Somalia. Ledakan ini menewaskan sedikitnya 8 tentara dan melukai 14 lainnya, menurut personel dari militer Somalia dan badan-badan darurat pada 8 Agustus 2020.
Letnan Tentara Nasional Somalia, Muhammad Abdirahman, mengatakan kepada AFP bahwa kendaraan yang berisi bahan peledak itu meledak setelah menabrak gerbang barak, menewaskan 7 orang dan melukai lebih dari 10 orang di tempat kejadian. Namun, setelah dikonfirmasi, ternyata terdapat delapan orang tewas dan 14 lainnya cedera dalam ledakan tersebut.
Beberapa saksi mata mengatakan mobil tersebut melewati pos pemeriksaan sebelum meledak. Seorang saksi mata bernama Suleiman Hassan mengatakan mobil tersebut adalah truk pickup yang sarat dengan bahan peledak dan meledak di depan pintu barak, “Ada korban jiwa, ada kendaraan yang terbakar, kita bisa melihat asapnya,” ungkapnya, dilansir dari laman sohu.com. Saksi mata lainnya melihat mobil ambulan menarik korban tewas dan terluka dari tempat kejadian.
Kolonel Ahmed Moussa mengatakan kepada pers terkait bahwa para penyerang menargetkan pangkalan militer di Distrik Warta Nabada, dekat Stadion Nasional Somalia yang akan segera dibuka.
Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed dan pejabat pemerintah lainnya sebelumnya mengucapkan selamat kepada pembukaan Stadion Nasional di Somalia yang menunjukkan keinginan pemerintah untuk membangun kembali negara yang sedang dilanda perang tersebut.
Al-Shabaab, sebuah kelompok teroris yang berbasis di Somalia, melalui radio Andalus yang dikendalikannya mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Al-Shabaab yang diyakini terkait dengan kelompok teroris lainnya, Al-Qaeda, telah sering menyerang instalasi militer di Mogadishu dan mengendalikan Somalia selatan dan tengah. Associated Press melaporkan bahwa tahun lalu saja, Al-Shabaab melancarkan 63 serangan.
Perselisihan sipil di Somalia telah berlangsung selama hampir 30 tahun. Sejak 2008, pemerintah Somalia telah menindak Al-Shabaab dengan dukungan masyarakat internasional.
Namun, Associated Press melaporkan bahwa Al-Shabaab baru-baru ini meningkatkan kemampuannya untuk melakukan serangan bom, dan telah mendirikan pos pemeriksaan di jalur transportasi utama negara itu, memberlakukan pajak pada komuter dan memeras perusahaan.
Pada akhir Juli 2020, Perdana Menteri Somalia, Hassan Ali Khaire, dicopot dari jabatannya karena pemerintah dianggap gagal menjamin keamanan nasional secara efektif. (*)
Ambulan yang Terlihat di Dekat Tempat Kejadian - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Advertisement