Lama Baca 3 Menit

India Targetkan Confucius Institute, Berpotensi Tingkatkan Perselisihan dengan Tiongkok

04 August 2020, 09:00 WIB

India Targetkan Confucius Institute, Berpotensi Tingkatkan Perselisihan dengan Tiongkok-Image-1

India Targetkan Confucius Institute, Hubungan Keduanya Bakal Terus Memburuk? - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

New Delhi, Bolong.id - Menargetkan Confucius Institute (孔子学院) dan mengeluarkan bahasa Mandarin dari daftar contoh bahasa asing adalah beberapa langkah yang baru-baru ini diambil oleh pemerintah India. Hal ini menandakan bahwa New Delhi berencana untuk meningkatkan konflik perbatasan yang secara bertahap menargetkan Beijing di bidang pendidikan dan pertukaran budaya, suatu langkah yang para pakar kira sangat berbahaya karena bisa melukai landasan hubungan Tiongkok-India.

Kementerian Pendidikan India memutuskan untuk meninjau kembali pendirian Confucius Institute (孔子学院), yang telah bekerja sama dengan tujuh perguruan tinggi dan universitas lokal di India. Selain itu, pihak kementerian juga berencana untuk meninjau 54 Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding; MoU), yang ditandatangani antara lembaga pendidikan bergengsi, termasuk Indian Institute of Technology dan  Banaras Hindu University dengan institusi-institusi di Tiongkok. Pada saat yang sama, Kebijakan Pendidikan Nasional India belum menyebutkan bahasa Mandarin dalam daftar contoh bahasa asing, yang dapat ditawarkan oleh sekolah kepada siswa. 

Dilansir dari Global Times, karena konflik perbatasan tidak kunjung reda, pemerintah India ingin memperpanjang konflik antara kedua negara ke tingkat pendidikan dan budaya, dan langkah tersebut dinilai sangat berbahaya. Pertukaran budaya membentuk landasan hubungan bilateral antara Beijing dan New Delhi, dan jika ini disabotase, hubungan antara kedua negara tersebut akan makin memburuk.

Nikhil, seorang mahasiswa India yang belajar di Universitas Peking, mengatakan bahwa bahasa Mandarin sangat populer di kota asalnya, Bangalore, dan ia belajar bahasa ini bukan hanya karena minat pribadi, tetapi juga membantu mencari pekerjaan. Bangalore sendiri berfungsi sebagai kota teknologi yang memiliki banyak hubungan dengan Tiongkok. Meskipun terdapat penghapusan bahasa Mandarin dari daftar contoh bahasa asing, ini tidak berarti bahasa tersebut tiba-tiba menjadi tidak dapat diakses oleh siswa India.

Para analis menilai langkah baru yang menargetkan pertukaran pendidikan dan budaya ini mengirimkan sinyal yang ambigu, membuat niat India untuk meredakan ketegangan dengan Tiongkok jadi diragukan dunia. (*)