Lama Baca 3 Menit

Kedutaan Besar Tiongkok Sebut Inggris Mendistorsi Upaya Diplomatik Beijing

30 August 2020, 01:38 WIB

Kedutaan Besar Tiongkok Sebut Inggris Mendistorsi Upaya Diplomatik Beijing-Image-1

Kedutaan Besar Tiongkok Sebut Inggris Mendistorsi Upaya Diplomatik Beijing - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Shanghai, Bolong.id - “Politisi Inggris memutarbalikkan fakta untuk merusak hubungan bilateral dengan Beijing,” seru Kedutaan Besar Tiongkok di London pada hari Sabtu (29/8/2020) kemarin, menanggapi klaim baru bahwa Beijing sedang mengejar strategi diplomatik yang lebih agresif.

Pihak kedutaan mengomentari laporan di surat kabar Times bahwa Beijing telah meningkatkan kehadiran diplomatiknya di Inggris dalam 10 tahun terakhir dalam upaya untuk meningkatkan pengaruh politiknya.

"Beberapa politisi dan institusi dengan sengaja memutarbalikkan dan mencoreng pertukaran normal dan kerjasama antara kedua negara atau bahkan menuntut apa yang disebut 'perang dingin baru' melawan Tiongkok," ungkap pihak kedutaan dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs resmi mereka.

Diplomat Tiongkok di Inggris berfungsi sebagai jembatan antara kedua negara dan mempromosikan kerjasama yang saling menguntungkan, sehingga mereka layak mendapatkan penilaian yang adil daripada distorsi fakta dan tuduhan, tulis pernyataan tersebut, dilansir dari laman Reuters.

Menanggapi tuduhan bahwa Beijing memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk mengejar agenda diplomatik “prajurit serigala”, pihak kementerian mengatakan jika diplomat Tiongkok memiliki tugas untuk menceritakan cerita nyata dalam menghadapi salah tafsir, kesalahpahaman, dan bahkan fitnah yang disengaja.

Diplomasi "prajurit serigala" adalah nama yang diberikan untuk pendekatan yang lebih agresif terhadap hubungan internasional oleh perwakilan asing Tiongkok dengan banyak yang menggunakan media sosial untuk melawan kritik internasional.

Hubungan antara London dan Beijing menjadi semakin tegang dalam beberapa bulan terakhir di tengah perselisihan mengenai Hong Kong serta langkah Inggris untuk memblokir raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei, dari berpartisipasinya dalam peluncuran 5G di Inggris.