Lama Baca 3 Menit

Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Bakal Diganti Adiknya?

24 August 2020, 12:20 WIB


Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Bakal Diganti Adiknya?-Image-1

Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Korea Utara Bakal Diambil Alih Adiknya - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Seoul, Bolong.id - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat ini dikabarkan dalam keadaan koma. Hal ini disampaikan oleh seorang mantan pejabat Korea Selatan. Juga dilaporkan, Jong Un telah menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada adik perempuannya, Kim Yo Jong.

Chang Song-min, mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, menyatakan bahwa Kim Jong Un mengalami sakit parah ketika spekulasi tentang terbatasnya penampilan publiknya tahun ini terus berkembang. "Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," ungkap Chang kepada media Korea Selatan, dilansir dari New York Post.

Mantan ajudan itu menambahkan bahwa adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, siap membantu memimpin negara. "Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," katanya.

Klaimnya muncul setelah mata-mata Korea Selatan mengungkapkan bahwa saudara kandung Kim Jong Un yang berusia 33 tahun itu sekarang menjabat sebagai "orang kedua secara de facto", meskipun dia belum ditunjuk sebagai penerus pemerintahan Kim Jong Un.

Dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa peralihan kekuasaan sebagian bertujuan untuk "meringankan stres (Kim) dari pemerintahannya dan menghindari kesalahan jika terjadi kegagalan kebijakan”.

Kim Yo Jong, wakil direktur departemen pertama dari Komite Pusat Partai Pekerja Korea Utara, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan berdasarkan delegasi. Dilansir dari CNN, meskipun Kim Yo Jong telah absen dari media pemerintah dalam beberapa pekan terakhir, kepopuleran Kim Yo Jong terus meningkat tahun 2020 ini. Media pemerintah Korea Utara menyebutkannya sebagai dalang dari keputusan Pyongyang untuk meledakkan kantor penghubung Korea Utara dan Korea Selatan pada bulan Juni 2020 lalu.

Sementara itu, Kim Jong Un hanya terlihat di depan umum beberapa kali tahun ini setelah desas-desus beredar bahwa dia sedang kritis pada bulan April 2020 karena operasi jantung yang gagal.