Lama Baca 3 Menit

Pandemi COVID-19 di Jerman Tidak Pengaruhi Kebijakan Penerbangan Tiongkok

03 August 2020, 13:32 WIB

Pandemi COVID-19 di Jerman Tidak Pengaruhi Kebijakan Penerbangan Tiongkok-Image-1

Pandemi COVID-19 di Jerman Tidak Pengaruhi Kebijakan Penerbangan Tiongkok - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Jerman mencatat 955 kasus COVID-19 baru pada hari Sabtu (1/8/2020), untuk pertama kalinya sejak awal Mei 2020. Jumlah tersebut diambil menurut data dari Robert Koch Institute dan otoritas Jerman untuk pengendalian dan pencegahan penyakit. Dilansir dari Global Times, orang Tiongkok perantauan di Jerman mengatakan bahwa gelombang kedua wabah di Eropa diakibatkan dari kasus impor yang didorong oleh perjalanan di dalam negeri, dan karena orang-orang telah menurunkan kewaspadaan mereka, karena ingin berpartisipasi dalam kegiatan publik.

Reuters melaporkan bahwa ribuan orang di Berlin memprotes pembatasan yang diberlakukan pemerintah Jerman untuk menghentikan penyebaran klaster virus terbaru. CNN melaporkan bahwa sebagian besar pengunjuk rasa melanggar aturan jarak sosial dan tidak memakai masker.

Meskipun penerbangan pada bulan Agustus dan September 2020, antara Tiongkok dan Jerman, akan ditingkatkan menjadi lima kali perjalanan per minggu, banyak orang Jerman yang bekerja di Tiongkok tetap tidak dapat kembali karena pembatasan visa orang asing ke Tiongkok yang ada sejak akhir Maret 2020 lalu. Untuk membantu perusahaan-perusahaan Jerman di Tiongkok membawa kembali karyawannya yang penting, Kamar Dagang Jerman di Tiongkok mengatakan mereka sedang mengatur tiga penerbangan carter dari Frankfurt ke Qingdao, Provinsi Shandong.

Para analis khawatir kalau kebangkitan pandemi COVID-19 di Jerman akan memengaruhi kebijakan penerbangan antara kedua belah pihak dan meningkatnya kasus impor. Yang Zhanqiu (杨占秋), wakil direktur departemen biologi patogen di Universitas Wuhan, mengatakan pada hari Minggu (2/8/2020) bahwa kebangkitan kasus COVID-19 di Eropa dan Jerman tidak mungkin mengarah pada perubahan besar dalam pengaturan penerbangan karena Tiongkok telah menyiapkan protokol lengkap pencegahan pandemi dan sistem pengendalian di bea cukai.

Sementara itu, Kamar Dagang Jerman di Tiongkok mengunggah pemberitahuan di situs web resminya, yang menjelaskan bahwa pihak berwenang Tiongkok membutuhkan "prosedur keamanan rangkap tiga", yaitu satu, tes COVID-19 sebelum keberangkatan, lalu dua lagi setelah kedatangan untuk setiap penumpang. Hasil tes tadi harus negatif dan hanya valid jika dilakukan dalam 48 jam sebelum keberangkatan. Tes kedua dilakukan selama karantina kedatangan dan satu tes terakhir pada akhir dari masa 14 hari karantina. (*)