Bendera Tiongkok - Uni Eropa - Image from Orfonline
Beijing, Bolong.id - Tiongkok dan Uni Eropa (UE) telah sepakat untuk mempercepat negosiasi perjanjian investasi Tiongkok-UE dan menutup kesepakatan dalam tahun ini. Kesepakatan itu, ketika tercapai, akan memberi perusahaan-perusahaan Eropa akses yang lebih besar ke pasar Tiongkok dan mencegah UE meningkatkan pertahanan perdagangan.
Presiden Tiongkok Xi Jinping (习近平) menjadi tuan rumah bersama KTT para pemimpin Tiongkok-Jerman-UE pada Senin (14/9/20) malam waktu setempat di Beijing melalui tautan video dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Sebelum pertemuan tersebut, kedua belah pihak menandatangani kesepakatan pada Senin (14/9/20) untuk melindungi masing-masing item makanan dan minuman yang diekspor dari keju feta ke pasta kacang Pixian menjelang diskusi yang menantang tentang perdagangan, perubahan iklim, dan hak asasi manusia pada pertemuan puncak secara online.
Kedua belah pihak akan menghormati nama 100 daftar makanan-minuman regional Eropa dan 100 makanan-minuman Tiongkok yang berarti, misalnya, Tiongkok hanya akan mengizinkan "sampanye" untuk digunakan pada anggur bersoda dari wilayah Prancis dengan nama itu.
Tiongkok merupakan tujuan terbesar ketiga bagi produk agrikultur dan produk makanan UE pada 2019, senilai EUR14,5 miliar euro (USD17,2 miliar atau Rp255,6 triliun).
Setelah kesepakatan berlaku, produsen AS, Australia, atau Selandia Baru tidak dapat lagi menggunakan produk dalam daftar tersebut untuk ekspor mereka ke Tiongkok, meskipun ada masa transisi untuk sejumlah produk keju.
Tahun ini menandai peringatan 45 tahun pembentukan hubungan diplomatik Tiongkok-UE. (*)
Advertisement