Lama Baca 3 Menit

Xi Jinping Serukan Siaga Perang kepada Tentara China

16 October 2020, 15:00 WIB

Xi Jinping Serukan Siaga Perang kepada Tentara China-Image-1

Presiden Tiongkok, Xi Jinping - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Presiden Tiongkok Xi Jinping (习近平) menyerukan para tentaranya bersiaga tinggi, bersiap-siap untuk perang.

Dilansir Xinhua News Agency, Jumat (16/10/2020), Xi menyampaikan seruan tersebut saat mengunjungi pangkalan militer Tiongkok di Provinsi Guangdong pada Selasa (13/10/2020) waktu setempat.

Xi menuturkan kepada para tentara untuk 'menjaga kondisi siaga tinggi' dan menyerukan mereka 'sungguh-sungguh setia, sungguh-sungguh murni dan benar-benar bisa diandalkan' saat melakukan inspeksi terhadap Korps Marinir pada Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

"Fokuskan pikiran dan energi kalian untuk bersiap berperang, dan tetap waspada," pungkas Xi kepada tentara Tiongkok dalam kunjungan itu, seperti yang ditayangkan televisi nasional Tiongkok, CCTV.

Xi juga menegaskan, "Marinir memiliki banyak misi berbeda dan tuntutan terhadap Anda akan bervariasi…. Karena itu, harus mendasarkan pelatihan Anda pada (kebutuhan) untuk bertempur... dan tingkatkan standar pelatihan dan kemampuan tempur."

Tujuan utama dari kunjungan Xi ke Guangdong ini untuk menyampaikan pidato pada Rabu (14/10/2020) waktu setempat dalam rangka memperingati 40 tahun berdirinya Zona Ekonomi Spesial Shenzhen. Daerah tersebut dibangun pada tahun 1980 lalu untuk menarik modal asing dan memainkan peran penting dalam membantu perekonomian Tiongkok menjadi yang terbesar kedua di dunia.

Kunjungan Xi ke Korps Marinir ini dilakukan saat ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) masih berada di titik tertinggi. Dalam perkembangan terbaru hubungan kedua negara, Gedung Putih telah memberitahu Kongres AS, pada Senin (12/10/2020) waktu setempat mengenai rencana meneruskan penjualan tiga sistem persenjataan canggih kepada Taiwan. Sistem persenjataan itu dilaporkan juga menyertakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi yang canggih.

Di sisi lain, Tiongkok memberikan tanggapan keras terhadap perkembangan itu melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian (赵立坚), menyerukan AS untuk 'segera membatalkan rencana penjualan senjata ke Taiwan' dan memutuskan seluruh 'hubungan militer AS-Taiwan'.