
Beijing, Bolong.id - Kebocoran bahan bakar memaksa sebuah perusahaan Amerika gagal mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan.
Dilansir dari CGTN kamis (11/01/24), pendarat Peregrine dari Astrobotic Technology mulai kehilangan bahan bakar segera setelah peluncuran hari Senin, kemungkinan karena tangki pecah.
Pesawat ruang angkasa tersebut mengalami kesulitan dalam menjaga panel suryanya tetap mengarah ke matahari dan menghasilkan tenaga surya, karena pengontrol penerbangan bergegas menyelamatkan apa yang mereka bisa dari misi tersebut.
“Mengingat kebocoran propelan, sayangnya tidak ada kemungkinan pendaratan lunak di bulan,” kata Astrobotic dalam sebuah pernyataan.
Astrobotic telah menargetkan pendaratan di bulan pada tanggal 23 Februari, setelah penerbangan melingkar dan hemat bahan bakar ke bulan.
Ini bisa jadi merupakan pendaratan pertama di bulan di AS dalam lebih dari 50 tahun, dan yang pertama dilakukan oleh perusahaan swasta. Pendarat kedua dari perusahaan Houston akan diluncurkan bulan depan.
Astrobotic yang berbasis di Pittsburgh mengatakan tujuan barunya adalah menjaga agar pendarat tetap beroperasi selama mungkin di luar angkasa, untuk menghindari masalah serupa pada misi berikutnya sekitar satu tahun dari sekarang.
Pengendali penerbangan berhasil menjaga pesawat ruang angkasa tetap mengarah ke matahari dan baterainya terisi penuh, dengan perkiraan operasi 40 jam lagi.
Perusahaan mengatakan katup yang macet mungkin menyebabkan helium bertekanan tinggi membanjiri tangki oksidator, menyebabkannya meledak hanya beberapa jam setelah penerbangan.
Dewan peninjau formal yang terdiri dari pakar industri akan menentukan penyebabnya.
Tidak ada indikasi bahwa roket Vulcan baru milik United Launch Alliance, yang meluncurkan pendarat, berkontribusi terhadap masalah ini, tambah perusahaan itu.
NASA membayar Astrobotic $108 juta untuk menerbangkan eksperimennya ke bulan dalam misi ini, bagian dari program bulan komersial badan tersebut.(*)
Informasi Seputar Tiongkok.
Advertisement
