Home     News     china
Lama Baca 3 Menit

Tiongkok Kembangkan Bekas Tambang Terbengkalai Kembali Menjadi Oasis Ekologi

26 April 2025, 10:38 WIB

Tiongkok Kembangkan Bekas Tambang Terbengkalai Kembali Menjadi Oasis Ekologi-Image-1
Bekas tambang yang terbengkalai kembali menjadi oasis ekologi

Beijing, Bolong.id - Dari kawah yang terjal hingga ladang gandum keemasan, lanskap pertambangan China yang penuh luka tengah mengalami revolusi ekologi.

Dilansir dari 红网, di Desa Xinanyu, Provinsi Shanxi, Cina utara, bekas tambang tanah liat tahan api yang tandus kini menjadi lahan pertanian yang subur -- bukti strategi multi-cabang negara untuk memulihkan hampir 300.000 hektar tambang yang terbengkalai sejak 2016.

"Lima tahun lalu, lokasi ini menyerupai medan perang yang dibom, batuan dasarnya terekspos, erosi tanah merajalela," kenang Ma Baosheng dari biro sumber daya alam Kota Yangquan, berdiri di tengah lahan pertanian yang telah dipugar. Kotanya, bagian dari sabuk batu bara Shanxi, telah mengubah beberapa tambang terbengkalai melalui rekayasa yang terarah dan zonasi ekologis.

Angka resmi menunjukkan bahwa Shanxi telah menginvestasikan total 2,076 miliar yuan (sekitar 288 juta dolar AS) untuk merehabilitasi 2.400 lokasi dengan total luas 6.900 hektar, menstabilkan lereng, membangun kembali lapisan tanah atas, dan mengekang bahaya geologi di tanah tersebut.

Proses rehabilitasi ini merupakan contoh dari model pemulihan berbasis sains di Tiongkok. Pendekatan yang disesuaikan seperti intervensi rekayasa untuk zona degradasi parah dan pemulihan berbasis alam untuk area yang kerusakannya tidak terlalu parah diadopsi.

Perombakan ekologi Tiongkok melampaui pemulihan fisik. Revolusi kebijakan dimulai pada tahun 2019 ketika Kementerian Sumber Daya Alam memperkenalkan mekanisme untuk mengeksplorasi pendekatan berbasis pasar guna mendorong pemulihan ekologi tambang, yang diperkuat oleh insentif modal swasta tahun 2021 oleh Dewan Negara.

Sebanyak 49 proyek percontohan di bawah model ini sekarang menunjukkan bagaimana bekas kewajiban lingkungan dapat menjadi penyerap karbon atau ladang tenaga surya.

Insinyur geologi Hu Haifeng dari Universitas Teknologi Taiyuan menjelaskan nuansa teknisnya: "Untuk lokasi berisiko tinggi, kami menerapkan pembuatan teras lereng dan penguatan vegetasi. Di area seperti beberapa tambang terbengkalai, pemanfaatan adaptif seperti pusat agrowisata dapat menghasilkan nilai ekonomi baru."

"Lokasi-lokasi ini merupakan utang ekologis," kata Ma, sambil menunjuk ke arah pohon-pohon muda yang baru ditanam. "Sekarang, aset-aset tersebut menjadi lebih berharga, memberi makan masyarakat, dan menyerap karbon." (*)

Informasi Seputar Tiongkok