Lama Baca 2 Menit

Ilmuwan Kenya Dukung Agroekologi untuk Tingkatkan Pemulihan Pandemi

06 December 2020, 07:55 WIB

Ilmuwan Kenya Dukung Agroekologi untuk Tingkatkan Pemulihan Pandemi-Image-1

Sawah di desa - Image from republika

Nairobi, Bolong.id - Kenya harus mendorong petani kecil untuk merangkul sistem produksi pangan berbasis alam yang menjamin keamanan pangan dan ketahanan iklim di tengah krisis karena pandemi COVID-19, kata para ilmuwan pada Sabtu (05/12).

Mary Nyasimi, direktur eksekutif Adaptasi Perubahan Iklim Inklusif Afrika, mengatakan bahwa praktik pertanian yang ramah lingkungan berpotensi melindungi petani pedesaan dari dampak negatif pandemi.

“Memiliki agro-ekologi yang melekat pada kebijakan pertanian, pangan, lingkungan, dan perubahan iklim yang ada menjadi penting sehingga ketika implementasi dan alokasi anggaran dibuat untuk kebijakan tersebut, agro-ekologi juga dapat menjadi bagian darinya,” kata Nyasimi.

Studi berjudul "Potensi Agroekologi untuk Membangun Penghidupan dan Sistem Pangan yang Tahan Iklim", mengatakan bahwa adopsi yang lebih besar dari praktik pertanian berbasis alam adalah kunci untuk mengatasi kemiskinan pedesaan, kelaparan, dan kekurangan gizi.

Nyasimi mengatakan bahwa petani kecil harus memanfaatkan pupuk kompos, agro-kehutanan, dan rotasi tanaman untuk meningkatkan hasil panen, memulihkan kesuburan tanah dan menjaga kesehatan ekosistem penting seperti lahan basah.

Dia mengatakan bahwa perubahan kebijakan yang dikombinasikan dengan kesadaran yang menargetkan petani dan konsumen adalah kunci untuk meningkatkan penyerapan agroekologi di tingkat petani kecil. Dilansir dari Xinhuanet, Sabtu (05/12/2020).

Kenya adalah salah satu negara Afrika yang telah mengembangkan kebijakan yang kuat untuk mempromosikan agroekologi sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan di antara petani kecil yang memproduksi lebih dari 70 persen bahan pokok yang dikonsumsi lokal. (*)